TEMPO.CO, Naha – Sengketa pulau Jepang-Cina kian panas. Setelah Jepang mengancam akan menembak pesawat asing yang melintasi ruang udara wilayah sengketa, disusul kecaman Cina atas pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary R. Clinton yang dituding membela Jepang.
Senin, 21 Januari 2013, Badan Penjaga Pantai Jepang mengatakan tiga kapal pengintai maritim Cina masuk ke perairan dekat Pulau Senkaku, yang juga diklaim Beijing. Ketiga kapal tersebut masuk selama sekitar 15 menit, pada pukul 7 pagi waktu setempat, kata Badan Penjaga Pantai Naha, Prefektur Okinawa.
Kementerian Luar Negeri Jepang kemudian mengajukan protes ke Kedutaan Besar Cina di Tokyo. Deputi Direktur Jenderal Urusan Asia dan Oseania, Kanji Yamanouchi, menelepon pejabat senior Kedubes Cina untuk menyampaikan keberatan mereka.
Kapal-kapal Cina itu terakhir kali terlihat di perairan yang sama pada Sabtu lalu. Cina menyebut Kepulauan Senkaku sebagai Diaoyu. Cina meningkatkan klaim atas pulau-pulau tak berpenghuni, sejak pemerintah Jepang membeli tiga dari lima pulau utama di gugusan Kepulauan Senkaku atau Diaoyu.
KYODO | AP | NATALIA SANTI