TEMPO.CO , Jakarta - Kepolisian RI belum bisa menetapkan keterkaitan bom di Kedutaan Besar RI Paris dengan kelompok teroris di Indonesia. Sebab, tak ada bukti dan kesaksian yang kuat. (Baca: Front Islam Prancis Diduga Pelaku Bom KBRI Paris dan Pelaku Bom KBRI Prancis Terkait Umar Patek?)
"Belum bisa disimpulkan. Kami butuh data, bukti, dan kesaksian dari tempat kejadian (Paris)," kata juru bicara Kepolisian RI, Irjen Polisi Saud Usman Nasution, Rabu 21 Maret 2012.
Saud mengatakan kesimpulan yang terlalu cepat akan mengaburkan penyidikan utama dan membuat masyarakat resah. Saud membantah adanya keterkaitan bom di Paris dengan kelompok teroris Cibiru, Bandung, yang didanai seorang warga negara Prancis.
Ia juga membantah adanya keterkaitan aksi tersebut dengan jaringan Umar Patek atau jaringan teroris radikal lainnya di Indonesia. "Kami tunggu dulu data dari mereka, tidak mungkin secepat itu," kata Saud.
Sebuah paket berisi bom meledak di luar kantor Kedutaan Besar RI di Paris, Rabu 21 Maret 2012, pukul 05.20 waktu setempat. Ledakan bom menyebabkan kaca-kaca kantor KBRI dan gedung-gedung lain yang berada di radius 50 meter pecah. Namun tidak ada korban dalam insiden ini.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terkait:
Insiden Bom KBRI Paris Terkait Insiden 2004
Indonesia Tak Punya Musuh di Prancis
Ledakan Bom KBRI Prancis Terekam CCTV
Akses Jalan KBRI Prancis Masih Ditutup
Dubes RI: Aktivitas KBRI Paris Normal
Menlu: Penyebab Bom KBRI Paris 2004 Tak Jelas
DPR Minta Prancis Usut Tuntas Bom KBRI
Bom di Depan KBRI Paris, Semua WNI Selamat
Kepala BIN: Bom Paris Bukan untuk KBRI
Menlu: Penyebab Bom KBRI Paris 2004 Tak Jelas
Ledakan Pecahkan Kaca Jendela KBRI Paris
Pemerintah Telusuri Ledakan di KBRI Paris