TEMPO Interaktif, Dublin - Kajian terbaru menunjukkan bahwa kandidat parlemen Irlandia yang memiliki akun di Facebook dan Twitter memiliki perbedaan suara yang besar ketimbang yang tidak punya. Kajian tersebut dipimpin oleh dosen psikologi Dublin Business School, Ciaran Mc Mahon.
Ciaran meneliti dampak media sosial dalam pemilihan umum yang digelar di Irlandia, Februari 2011. Basis data yang digunakan berdasarkan jumlah fans dan teman di Facebook dan pengikut di Twitter.
Hasilnya menunjukkan suara yang dihasilkan dari kandidat yang memiliki akun Facebook sebesar 4.402. Sementara kandidat yang tak memiliki akun Facebook hanya mengantongi rata-rata 2.100 suara. Dari 566 kandidat, 446 orang memiliki akun Facebook.
Untuk pemilik akun Twitter, kandidat yang sudah bergabung dengan jejaring 140 karakter ini rata-rata mengumpulkan 4.885 suara, adapun yang tak punya akun hanya meraih rata-rata 2.676 suara. Komposisi kandidat yang memiliki Twitter adalah 325 orang dari 566 kandidat.
Ciaran percaya gambaran ini akan menunjukkan bahwa media sosial berperan besar dalam pemungutan suara di masa depan. Meski tak ada jaminan memiliki akun di media sosial bisa terpilih, paling tidak media sosial berperan dalam pemungutan suara.
"Jika Anda memiliki dua akun (Facebook dan Twitter), tidak ada jaminan suara Anda akan bertambah dua kali lebat, tidak ada efek interaksinya," ujar Ciaran. Tapi, kata dia, kalau kandidat memiliki salah satu akun di media sosial, perolehan suaranya akan berbeda dengan yang tidak.
Kajian ini juga meneliti keuntungan incumbent untuk terpilih kembali. Sebanyak 19 kandidat yang tidak memiliki akun Twitter ternyata juga masih bisa terpilih.
IRISHTIMES.COM | DIANING SARI