TEMPO Interaktif, New York - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mulai Senin, 26 September 2011 pagi waktu New York atau pukul 23.00 WIB akan mulai mengelar rapat konsultasi atas usulan yang diajukan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk keanggotaan penuh di PBB.
Pengajuan itu masih butuh dukungan 9 dari 15 negara Dewan Keamanan. Amerika Serikat sudah menegaskan akan memveto upaya dari Palestina tersebut. Banyak diplomat di markas PBB menyebutkan bakal butuh waktu beberapa minggu sebelum masalah itu berujung ke pemungutan suara.
Akhir pekan lalu, Abbas mendesak DK di New York mendukung negara Palestina dengan perbatasan sebelum 1967. Israel langsung melansir perundingan damai tanpa syarat-syarat. Perundingan langsung antara Israel dan Palestina mandek sejak September 2010. Saat itu para perunding Palestina keluar ruangan sebagai protes karena pembangunan pemukiman Yahudi di tanah yang dicaplok di Tepi Barat terus berlangsung.
Rakyat Palestina memang pantas bersabar. Sembilan suara dukungan di DK PBB sangat krusial. “Jika voting digelar hari ini, Palestina tak bakal punya cukup suara untuk mengabulkannya dan Amerika bahkan tak perlu menggunakan hak veto mereka,” seorang diplomat Barat, Senin, 26 September 2011 menjelaskan kepada Reuters.
Namun, para diplomat mengatakan Washington kembali diisolasi di DK karena posisinya yang terang-terangan mendukung Israel. Padahal, mayoritas anggota PBB yakin Israel telah mati-matian menyabotase perundingan damai dengan Palestina.
BBC | REUTERS I DWI ARJANTO