TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang kerabat Usamah Bin Ladin menghilang saat serangan pasukan khusus AL AS Seal yang menewaskan pemimpin Al-Qaidah itu.
Tiga janda Usamah, yang saat ini dalam tahanan Pakistan, mengatakan kepada penyidik bahwa seorang anak belum terlihat sejak operasi penyerangan tersebut pada 2 Mei.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa putra bungsu dan orang kepercayaan terdekat pemimpin Al-Qaidah itu, Hamza, mungkin telah melarikan diri.
Gedung Putih awalnya mengklaim bahwa Hamza, 20 tahun, telah tewas di rumah di Abbottabad, sekitar 30 kilometer dari Islamabad, Ibu Kota Pakistan. Para pejabat kemudian mengatakan bahwa kakaknyalah, Khalid, 22 tahun, yang terbunuh.
Tadi malam sumber intelijen di Islamabad mengatakan kepada The Daily Telegraph terkait hal itu dan yang diperkuat dengan keterangan janda Usamah bahwa mereka tidak menemukan satu orang yang mereka percaya telah tinggal di rumah itu.
"Kami tidak tahu jika itu anaknya. Seseorang mungkin telah berada di kompleks itu, tapi kami tidak menemukannya, kami percaya apa yang diberitahukannya (istri Usamah)," katanya.
Usamah yang menikah lima kali ini memiliki 24 anak.
Ibu Hamza, Khairiah Sabar, dilaporkan berada di antara para anggota keluarga Usamah dalam tahanan Pakistan.
Hamzah digambarkan sebagai "pangeran teror" oleh Patrick Mercer, seorang anggota parlemen konservatif.
Ia tampil di sebuah situs untuk menandai ulang tahun ketiga pengeboman London, 7 Juli, di mana 52 orang meninggal. Dia membaca puisi kehancuran Amerika, Inggris, Prancis, dan Denmark.
Badan-badan intelijen percaya bahwa dia sedang dipersiapkan sebagai pemimpin masa depan Al-Qaidah dan ia terlibat dalam pembunuhan pemimpin moderat Pakistan, Benazir Bhutto, pada tahun 2007.
TELEGRAPH | ERWIN Z