Hampir seluruh anggota dewan yang berjumlah 500 yang biasanya bertindak sebagai stempel karet, kali ini melakukan voting pada akhir pekan lalu untuk menolak rencana proyek kereta super cepat.
Investasi senilai US $ 56 miliar (sekitar Rp. 515 triliun) akan membangun rel sejauh 1570 kilometer yang menghubungkan Ibukota Hanoi dengan koridor komersial di selatan, Ho Chi Minh City pada tahun 2035. Perjalanan kereta api yang sekarang butuh waktu 30 jam akan terpangkas menjadi tinggal 6 jam saja.
Menurut seorang anggota parlemen dari provinsi Lang Son, Nguyen Minh Thuyet, rakyat Vietnam kebanyakan tidak bakal mampu membayar tarif, dan biaya konstruksi itu bakal hampir separuh dari GDP negeri tersebut.
"Saya sangat senang bahwa para wakil telah menyatakan posisi mereka," ujar Thuyet hari ini di Hanoi. "Langkah itu membantu negara menghindari utang besar yang dari sebuah proyek yang inefisien. “ Dia menyebut inilah kali pertama dewan berani ramai-ramai menolak sebuah rencana dari para pemimpin Komunis yang sangat kuat.
AP/dwi arjanto