Menlu mengakui memang terdapat imigran ilegal dari Indonesia dalam jumlah yang cukup besar di Malaysia. Umumnya mereka bekerja tanpa izin tinggal yang sah. Namun sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah Malaysia, para pendatang ilegal tersebut akan dikembalikan ke Indonesia.
Pemerintah, kata Hassan, telah beberapa kali melakukan pemulangan kembali warga Indonesia itu ke negeri asalnya, yang difasilitasi pula oleh kapal-kapal milik TNI Angkatan Laut. Namun sebagian dari para pendatang ilegal tersebut masih ditempatkan di suatu lokasi penampungan sementara.
Sehubungan dengan peristiwa kerusuhan tersebut, Kedutaan Indonesia di Malaysia tengah melakukan kontak erat dengan pemerintah Malaysia. Menurut Hasan, kejadian tersebut bisa saja terjadi akibat minimnya fasilitas yang disediakan di tempat penampungan sementara tersebut. Saya bisa bayangkan bagaimana hal itu terjadi, ujarnya.
Menlu dengan tegas membantah bahwa sebagian dari pendatang ilegal asal Indonesia di Malaysia itu telah diidentifikasi sebagai anggota Gerakan Aceh Merdeka. Ndak...ndak...ini kan sejumlah pekerja kita yang datang ke Malaysia tanpa prosedur yang sah dan bekerja secara gelap pula, kata dia.
Jumlah pendatang ilegal yang cukup banyak, dia melanjutkan, salah satu imbas dari iklim dalam negeri yang menyebabkan orang sulit mencari pekerjaan. Dengan kata lain, mereka datang ke Malaysia lebih banyak dilatarbelakangi oleh alasan ekonomi daripada masalah politik atau keamanan. Sejauh ini yang telah dipulangkan ke Indonesia tidak ada kaitannya dengan masalah itu, tandas Hassan.
Seperti diketahui, sejumlah pendatang ilegal asal Indonesia diduga terlibat dalam aksi kerusuhan di tempat penampungan imigran gelap di Malaysia, Selasa (4/12) malam. Menurut informasi yang diperoleh hingga saat ini, kerusuhan tersebut disulut oleh minimnya fasilitas bagi para pendatang ilegal yang ditampung di sana. Fasilitas yang serba kekurangan tersebut akhirnya memicu ketidakpuasan sejumlah pendatang ilegal itu, yang berlanjut kepada tindak kekerasan. (Dara Meutia Uning-Tempo News Room)