Menurut isi memorandum, ke-11 provinsi/negara bagian tersebut, mendesak pemerintah nasional mereka lebih sadar akan peran hutan dalam mengatasi masalah pemanasan global. Draf ini telah mereka bahas sejak November 2008.
Di dalam Protokol Kyoto, masalah emisi gas rumah kaca yang diakibatkan oleh kerusakan hutan, merupakan salah satu bab yang disepakati dalam protokol, namun kurang mendapatkan perhatian, jika dibandingkan dengan masalah pengurangan emisi melalui mekanisme pengaturan industri dan perdagangan. Sehingga kerusakan hutan hingga kini terus menerus terjadi, terutama di hutan-hutan tropis yang kian menciut. "Harus ada perubahan," ujar salah satu bagian dari isi memorandum," hutan harus memainkan peran penting dalam (perhatian) usaha mengatasi pemanasan global."
Gubernur California, Arnold Schwarzenegger, mewakili rekan-rekannya, yang membacakan memorandum itu secara resmi, Sabtu (3/10) pagi ini di Amerika Serikat. Selain Arnold, memorandum itu ditandangani oleh Gubernur Wisconsin, Jim Doyle, Gubernur Illinois Pat Quinn; Kepala Negara Bagian Amapa, Amazon, Mato Grosso, Para dan Acre di Brasil; dan Gubernur Provinsi Aceh, Kalimantan Timur, dan Papua di Indonesia.
Memorandum ini rencananya akan diserahkan kepada pemimpin ketiga negara, yaitu Presiden Barak Obama, Presiden Luiz Ignacio Lula da Silva, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
NEW YORK TIMES l WAHYUANA