Meski Mohammed tidak terlalu menonjolkan diri, ia merupakan tokoh penting dalam operasi militer kelompok tersebut. Ia berhasil selamat dari berbagai upaya pembunuhan oleh Israel.
3. Musa Abu Marzouk
Mousa Abu Marzouk, anggota senior biro politik Hamas, adalah kandidat lain yang mungkin menjadi pemimpin Hamas. Ia membantu mendirikan Hamas setelah memisahkan diri dari Ikhwanul Muslimin Palestina pada 1980-an. Abu Marzouk pernah menjadi kepala biro politik Hamas dan telah lama terlibat dalam operasi organisasi dan keuangannya, termasuk dukungan untuk kegiatan militan.
Meskipun dipenjara di Amerika Serikat pada tahun 1990-an karena terlibat dalam kegiatan teroris, Abu Marzouk dideportasi ke Yordania dan tetap menjadi tokoh berpengaruh dalam perangkat politik kelompok tersebut. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di pengasingan, namun pengalaman dan hubungannya dengan ideologi inti Hamas menjadikannya kandidat kuat untuk mengambil alih kepemimpinan politik.
4. Muhammad Deif
Mohammed Deif, komandan sayap militer Hamas yang sulit ditangkap, Brigade Izz al-Din al-Qassam, sering dikabarkan tewas atau terluka parah setelah serangan udara Israel. Namun, laporan terbaru pada Agustus 2024 menunjukkan bahwa ia mungkin masih hidup. Deif, yang dianggap sebagai dalang banyak operasi Hamas yang paling canggih, termasuk serangan 7 Oktober, dipandang sebagai tokoh "garis keras".
Kelangsungan hidup Deif diselimuti misteri. Jika ia muncul kembali, kemampuan militernya dapat menjadikannya seorang pemimpin yang kuat.