Dalam pidatonya di SPA, Kim menyerukan amandemen, dengan menggambarkan Korea Selatan sebagai musuh utama dan "musuh utama yang tidak berubah-ubah".
Keputusan untuk mengubah konstitusi dan menyatakan Korea Selatan sebagai negara yang bermusuhan menyusul serangkaian eskalasi.
Tahun lalu, Korea Utara membatalkan perjanjian antar-Korea tahun 2018 yang telah menetapkan zona penyangga di sepanjang perbatasan darat dan laut serta zona larangan terbang di atas zona demiliterisasi. Penangguhan perjanjian ini memulihkan aktivitas militer skala penuh di dekat perbatasan antar-Korea.
Menanggapi meningkatnya ketegangan, Korea Utara melaporkan pada Rabu ini bahwa lebih dari 1,4 juta anak muda dan pelajar telah mengajukan diri untuk bergabung atau bergabung kembali dengan militernya.
Pengumuman tersebut menyusul tuduhan Pyongyang bahwa pesawat tanpa awak Korea Selatan memasuki wilayah udara Korea Utara di dekat ibu kota, sebuah klaim yang belum dikonfirmasi oleh Korea Selatan.
Korea Utara juga mengumumkan bahwa mereka telah memutus hubungan darat dengan Korea Selatan lewat penutupan jalur jalan raya dan rel kereta api di bagian timur dan barat perbatasan.
ANADOLU
Pilihan editor: Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?