Angkatan bersenjata di Lebanon mulai mengizinkan perempuan untuk mendaftar pada tahun 1980-an. Pada 2024, perempuan menyumbang sekitar 5 persen dari angkatan, CIA World Factbook melaporkan.
Angkatan Bersenjata Lebanon menjadi terkenal pada pertengahan abad ke-20, Menurut GlobalFirepower.com, Angkatan Bersenjata Lebanon berada pada peringkat 118 dari 145 negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan tahunan tahun 2024 dalam hal kekuatan.
Angkatan Bersenjata Lebanon mengimpor senjata dari Amerika Serikat, Ceko, dan Turki pada tahun 2022, menurut Observatory of Economic Complexity.
Militer Hizbullah
Kekuatan militer Hizbullah terletak pada persenjataannya yang luas, yang dilaporkan mencakup lebih dari 150.000 roket dan rudal. Senjata ini berkisar dari roket artileri tanpa pemandu hingga rudal berpemandu presisi. Model utama dalam gudang senjata mereka meliputi roket Raad, Fajr, dan Zilzal buatan Iran, serta roket Katyusha buatan Rusia.
Hizbullah juga telah meningkatkan kemampuannya dengan melengkapi roket tak berpemandu dengan sistem pemandu presisi, yang secara signifikan meningkatkan akurasi dan tingkat ancaman terhadap Israel.
Kelompok ini memiliki rudal antitank canggih, seperti Kornet buatan Rusia dan Toophan buatan Iran, versi rekayasa balik dari rudal TOW Amerika. Rudal ini terbukti efektif terhadap kendaraan lapis baja Israel, khususnya selama Perang Lebanon 2006. Selain itu, Hizbullah terkadang menggunakan rudal permukaan-ke-udara dan mengklaim telah menjatuhkan pesawat nirawak Israel, yang menunjukkan beberapa tingkat kemampuan pertahanan udara.
Kemampuan antikapal Hizbullah mencakup rudal Yakhont buatan Rusia, yang ditunjukkan dengan serangan mereka terhadap kapal perang Israel pada tahun 2006. Kelompok tersebut juga menggunakan pesawat nirawak untuk operasi pengintaian dan ofensif, termasuk model Ayoub dan Mersad yang dirakit secara lokal, yang menjadi tantangan bagi sistem pertahanan Iron Dome Israel.