Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Ada Informasi yang Jelas, Palestina Tolak 88 Jenazah yang Dikirim Israel ke Gaza

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Para pelayat menyalati jenazah seorang warga Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 10 September 2024. REUTERS/Mohammed Salem/File Photo
Para pelayat menyalati jenazah seorang warga Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 10 September 2024. REUTERS/Mohammed Salem/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIsrael mengembalikan jenazah 88 warga Palestina yang tewas dalam serangan militernya di Jalur Gaza pada Rabu, 25 September 2024. Kementerian kesehatan Palestina menolak untuk menguburkannya sebelum Israel mengungkapkan rincian tentang siapa mereka dan di mana mereka dibunuh.

Mayat-mayat tersebut dibawa ke Gaza dalam sebuah kontainer yang dimuat dalam sebuah truk melalui perlintasan yang dikuasai Israel, namun, menurut pejabat Palestina, tidak ada informasi yang diberikan mengenai nama atau usia para korban atau lokasi di mana mereka meninggal.

Para pejabat kesehatan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis menolak untuk menerima dan menguburkan mereka, dan mendesak Komite Palang Merah Internasional ICRC untuk mencari keterangan dari Israel.

"Kementerian kesehatan menghentikan prosedur untuk menerima kontainer (yang membawa jenazah) sampai selesainya data dan informasi lengkap tentang jenazah-jenazah itu sehingga keluarga mereka dapat mengidentifikasi mereka," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Menurut kepala kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas, para pejabat kementerian kesehatan meminta pengemudi truk untuk membawa mayat-mayat warga Palestina kembali ke tempat penyeberangan Israel dari tempat ia datang. Truk tersebut kemudian meninggalkan rumah sakit.

"Mereka harus bertindak sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional dan dengan cara yang menjaga martabat para syuhada dan keluarga mereka," kata Ismail Al-Thawabta kepada Reuters.

ICRC mengatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam proses transfer tersebut.

"Kami menegaskan kembali bahwa semua keluarga memiliki hak untuk menerima berita tentang orang yang mereka cintai dan menguburkan mereka dengan hormat dan sesuai dengan tradisi mereka," demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh ICRC.

Di bawah Hukum Humaniter Internasional, mereka yang tewas selama konflik bersenjata harus ditangani dengan bermartabat dan dikelola dengan baik. Hukum tersebut mengharuskan mereka untuk dicari, dikumpulkan dan dievakuasi, yang membantu memastikan bahwa orang tidak hilang, tambah pernyataan ICRC.

Dinas Darurat Sipil yang bertugas mencari orang-orang yang hilang di bawah reruntuhan, di jalan-jalan dan di gedung-gedung yang hancur di Gaza mengatakan bahwa mereka telah diberitahu bahwa ada sekitar 10.000 orang yang hilang selama serangan Israel selama hampir satu tahun di Gaza.

Otoritas kesehatan Gaza mencatat lebih dari 41.000 warga Palestina dipastikan tewas dalam serangan tersebut, yang dilancarkan Israel setelah para pejuang Hamas menyerang kota-kota Israel pada 7 Oktober tahun lalu, menewaskan 1.200 orang dan menangkap sekitar 250 sandera.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Maroko akan Adili Tentara Israel hingga Trump Ancam Iran

23 menit lalu

Moche Avichzer. Dok.Facebook
Top 3 Dunia: Maroko akan Adili Tentara Israel hingga Trump Ancam Iran

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 26 September 2024 diawali oleh kabar Moche Avichzer, tentara Israel yang akan diadili Maroko karena kejahatan perang


Ini Isi Pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB

3 jam lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pidato pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS, 26 September 2024. REUTERS/Brendan McDermid
Ini Isi Pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis, 26 September 2024, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB.


Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

9 jam lalu

Bisan Atef Owda.
Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

Jurnalis Palestina Bisan Atef Owda memenangkan penghargaan Emmy Awards atas proyeknya, "It's Bisan From Gaza and I'm Still Alive"


Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

9 jam lalu

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

PM Israel Benjamin Netanyahu mengklaim memerintahkan tentara untuk terus menyerang Lebanon dengan kekuatan penuh


Serangan Israel Kian Ganas, Beberapa Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon

9 jam lalu

Asap mengepul di Lebanon selatan saat Israel melancarkan serangan, yang terlihat dari Tyre, Lebanon 25 September 2024. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Serangan Israel Kian Ganas, Beberapa Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon

Perang perbatasan antara Israel dan Hizbullah kian memanas, beberapa negara telah menyiapkan rencana darurat untuk mengeluarkan warganya dari Lebanon.


Indonesia Pertanyakan Peran Dewan Keamanan PBB dalam Perdamaian Palestina

10 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan paparannya pada hari kedua Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Indonesia Pertanyakan Peran Dewan Keamanan PBB dalam Perdamaian Palestina

Indonesia mempertanyakan bagaimana kepemimpinan Dewan Keamanan PBB dalam menciptakan perdamaian ketika kondisi di Palestina terus memburuk


Maroko akan Adili Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

12 jam lalu

Moche Avichzer. Dok.Facebook
Maroko akan Adili Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

Tentara Israel Moche Avichzer yang ditahan saat berlibur di Marrakesh akan diadili oleh pengadilan Maroko karena melakukan kejahatan perang di Gaza


Kemlu RI Pastikan Pasukan TNI Siap Evakuasi WNI dari Lebanon

12 jam lalu

Sejumlah personel TNI AL yang tergabung dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) KONGA XXVIII-O/UNIFIL TA 2023 melakukan penghormatan sebelum diberangkatkan di Koarmada II, Surabaya, Rabu, 6 Desember 2023. TNI Angkatan Laut memberangkatkan KRI Diponegoro-365 dengan membawa 120 personel terdiri dari 105 ABK, sembilan kru helikopter  dan enam personel pendukung ke Lebanon untuk melaksanakan misi perdamaian dunia. ANTARA/Didik Suhartono
Kemlu RI Pastikan Pasukan TNI Siap Evakuasi WNI dari Lebanon

Kemlu menyatakan bahwa pasukan TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) siap siaga untuk membantu operasi evakuasi WNI


Perseteruan Israel Hizbullah dalam Angka: Serangan Israel 4 Kali Lipat Dibandingkan Hizbullah

13 jam lalu

Asap mengepul di Lebanon selatan saat Israel melancarkan serangan, yang terlihat dari Tyre, Lebanon 25 September 2024. Prancis tengah berupaya untuk mencapai kesepakatan mengenai usulan gencatan senjata selama 21 hari dalam konflik Lebanon antara Israel dan Hizbullah. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Perseteruan Israel Hizbullah dalam Angka: Serangan Israel 4 Kali Lipat Dibandingkan Hizbullah

Serangan Israel dan balasan dari Hizbullah di perbatasan Lebanon dan Israel telah berlangsung selama hampir setahun sejak 8 Oktober 2023.


Menteri Ekstremis Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon: Hancurkan Hizbullah!

13 jam lalu

Menteri Ekstremis Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon: Hancurkan Hizbullah!

Menteri Keuangan yang juga tokoh ekstremis sayap kanan Israel Bezalel Smotrich tolak gencatan 21 hari di Lebanon