TEMPO.CO, Jakarta - Mantan menteri transportasi Singapura, S Iswaran, telah mengaku bersalah menerima hadiah senilai ribuan dolar saat menjabat, setelah berbulan-bulan dengan keras membantah tuduhan terhadapnya. Iswaran, yang mengundurkan diri pada bulan Januari, mengaku bersalah atas lima dakwaan pada hari Selasa, 24 September 2024.
Pria berusia 62 tahun itu mengakui empat dakwaan melanggar Pasal 165 KUHP, yang melarang pegawai negeri memperoleh sesuatu yang berharga dari seseorang yang terlibat dengan mereka dalam kapasitas resmi, serta satu dakwaan menghalangi keadilan.
Awalnya ia didakwa atas 35 pelanggaran. Dakwaan-dakwaan tersebut diharapkan akan diperhitungkan dalam penjatuhan hukuman. “Yang Mulia, saya mengaku bersalah,” kata Iswaran kepada hakim setelah dakwaan dibacakan kepadanya di pengadilan.
Jaksa menuntut hukuman enam hingga tujuh bulan penjara untuk semua dakwaan tersebut, sementara pembela mengharapkan hukuman tidak lebih dari delapan minggu. Tanggal vonis belum diumumkan secara resmi oleh kantor jaksa agung, tetapi media lokal mengatakan bahwa vonis ditetapkan pada tanggal 3 Oktober.
Iswaran, yang paling dikenal di Singapura karena membawa balapan malam Formula Satu (F1) ke negara-kota tersebut, adalah pejabat politik pertama di Singapura dalam hampir empat dekade yang menghadapi pengadilan karena korupsi. Berikut adalah daftar suap yang diterima Iswaran.
Ayah tiga anak itu dituduh menerima lebih dari 400.000 dolar Singapura (US$ 306.000) dalam bentuk hadiah dari dua pengusaha. Kedua pengusaha itu adalah taipan properti dan pengusaha perhotelan Ong Beng Seng, yang juga berperan penting dalam mengamankan perlombaan F1, dan Lum Kok Seng, seorang pria yang memiliki hubungan kuat dengan organisasi akar rumput di bekas daerah pemilihan Iswaran. Hadiah-hadiah itu termasuk tiket pertunjukan West End, tebengan jet pribadi, sebotol wiski, tiket pertandingan Liga Primer Inggris, dan sepeda Brompton yang diberikan Iswaran sebagai hadiah ulang tahunnya.
Baik Ong maupun Lum tidak didakwa dengan pelanggaran apa pun.
Singapura menerapkan aturan yang ketat. Pegawai negeri dan pemegang jabatan politik dilarang menerima hadiah yang nilainya di atas 50 dolar Singapura (US$ 38) dalam menjalankan tugasnya.
Iswaran telah membayar kembali 380.000 dolar Singapura (US$ 295.000) kepada negara dan akan kehilangan barang-barang yang diterimanya. Iswaran disebut sebagai penerima pasif atas hadiah yang diterimanya, dan seorang pria yang telah menjalin hubungan bisnis penting dengan Ong dan Lum, jaksa meminta hukuman penjara antara enam dan tujuh bulan.
Singapura menduduki peringkat kelima negara paling tidak korup di dunia pada tahun 2023 menurut Transparency International.
Penyelidikan korupsi terakhir yang melibatkan seorang menteri terjadi pada tahun 1986, ketika mantan Menteri Pembangunan Nasional Teh Cheang Wan dituduh menerima suap sebesar 1 juta dolar Singapura (US$ 775.000). Teh bunuh diri sebelum penyelidikan dapat diselesaikan.
Menteri pemerintah Singapura termasuk di antara politisi yang bayarannya tertinggi di dunia, dengan gaji awal adalah 46.750 dolar Singapura (US$ 36.250) per bulan. Pemerintah berpendapat, gaji sebesar itu diperlukan untuk mencegah risiko korupsi.
Sidang Iswaran awalnya dijadwalkan akan dimulai awal bulan ini tetapi ditunda hingga 24 September.
Tim hukumnya dipimpin oleh Davinder Singh, seorang penasihat senior dan mantan anggota parlemen dari Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa. Sidang akan terus berlanjut hingga 27 September dengan jaksa penuntut yang mengajukan 56 saksi, termasuk istri Iswaran.
AL JAZEERA
Pilihan editor: Trump Bersumpah Hancurkan Iran Berkeping-keping Jika Sakiti Dia