Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makanan Cepat Saji Mengancam Kesehatan Generasi Muda di Prancis

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis menjadi salah satu negara yang terkenal dengan kulinernya yang enak. Negara menara Eiffel ini kini menghadapi masalah kesehatan yang serius. Yaitu obesitas di kalangan anak muda, disinyalir efek serbuan makanan cepat saji..

Dilansir dari laman Psychology Today, penyakit akibat pola makan berlebih ini telah memangkas harapan hidup generasi mudanya.

Apalagi ditambah dengan gaya hidup yang kurang aktif yang akan semakin memperparah situasi ini. Fenomena ini semakin diperburuk dengan maraknya konsumsi makanan cepat saji. Makanan instan ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari para pemuda Prancis.

Perkembangan global yang semakin cepat, termasuk dalam produksi makanan membuat penurunan kualitas kesehatan para remaja Prancis. Beberapa indikasi penyebab penurunan kesehatan lainnya adalah lingkungan yang cenderung mempromosikan gaya hidup pasif gerak.

Ditambah dengan maraknya konsumsi makanan berkalori tinggi menjadikan masalah ini melebar. Dalam beberapa dekade terakhir, Prancis sering kali meremehkan pola makan khas Amerika yang dianggap menyebabkan kegemukan. Namun, kini negara tersebut seolah menjilat ludahnya sendiri. Kenyataannya kini, restoran hamburger yang dulu mereka tolak telah menginvasi kuliner mereka.

Perubahan Pola Makan dan Budaya Kuliner Prancis

Dulu, orang Prancis terkenal karena kebiasaan makannya yang sehat. Mereka juga kerap menjaga tubuh agar tetap langsing. Program makan siang sekolah di Prancis bahkan dirancang sebagai pendidikan kuliner, di mana anak-anak diperlakukan seperti klien restoran bintang tiga.

Di sana, makanan yang disajikan dengan kualitas tinggi dan dipercaya dapat mendukung kesehatan anak-anak hingga dewasa. Namun, invasi makanan cepat saji mulai menggoyahkan tradisi kuliner Prancis yang dulu sangat mereka banggakan.

Restoran cepat saji kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan di Prancis. Padahal, pada awalnya, masyarakat Prancis memandang sinis turis Amerika yang gemuk dengan pola makan mereka yang dianggap tidak sehat. Namun, saat ini, mereka harus menghadapiharus menelan kenyataan bahwa mereka pun mulai mengalami masalah yang sama.

Pada tahun 2020, setengah dari penduduk Prancis tercatat mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Peningkatan drastis jika dibandingkan dengan beberapa dekade sebelumnya.

Gaya Hidup Modern

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu faktor utama yang memicu peningkatan obesitas di Prancis adalah gaya hidup yang semakin tidak aktif, terutama di kalangan anak muda. Anak-anak dan remaja sekarang lebih senang menghabiskan banyak waktunya di depan layar. Baik itu menonton televisi, bermain gim elektronik, atau menggunakan media sosial.

Kurangnya aktivitas fisik membuat mereka lebih rentan mengonsumsi makanan dengan kalori yang tinggi dari makanan cepat saji dan camilan yang dikonsumsi setiap hari.

Pada tahun 1997, hanya 1 dari 50 pemuda Prancis yang mengalami obesitas. Namun, pada tahun 2020, angkanya melonjak menjadi 1 dari 11 orang, dengan tingkat obesitas di kalangan pemuda mencapai 9,2 persen.

Meski Prancis masih belum setinggi Amerika Serikat dalam hal obesitas, tren ini terus meningkat seiring dengan semakin populernya makanan cepat saji di kalangan generasi muda.

Masalah Global 

Fenomena obesitas di kalangan pemuda Prancis bukanlah masalah lokal semata, tetapi sudah global. Negara-negara maju lainnya juga mengalami peningkatan serupa dalam angka obesitas di kalangan remaja, yang disebabkan oleh gaya hidup modern yang minim aktivitas fisik. Kurangnya olahraga, ditambah dengan konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan, menjadi penyebab utama masalah kesehatan ini.

Kondisi ini berbeda jauh dari kehidupan nenek moyang sebagai pemburu-pengumpul, yang mengharuskan mereka untuk aktif secara fisik setiap hari. Tubuh manusia pada dasarnya dirancang untuk melakukan aktivitas berat tanpa mengalami cedera. Namun, kehidupan modern yang cenderung minim gerak membuat tubuh manusia rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk obesitas.

Selain itu, industri hiburan seperti televisi, game, dan media sosial semakin mendorong gaya hidup yang tidak aktif. Sebagian besar orang, terutama di kota-kota besar, menghabiskan sebagian besar waktunya duduk. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap kenaikan berat badan dan berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas, seperti radang sendi, infeksi, alergi, dan bahkan demensia dini.

PSYCHOLOGY TODAY
Pilihan editor: Founder Gerai Makanan Cepat Saji SEC Bowl Akui Alat Masak Dicuci di Toilet Melanggar SOP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Makanan Cepat Saji yang Paling Populer di Dunia

3 jam lalu

ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
10 Makanan Cepat Saji yang Paling Populer di Dunia

Pizza menempati peringkat pertama sebagai makanan cepat saji paling populer di dunia. Hidangan ini berasal dari Naples, Italia.


Imigrasi Soekarno-Hatta: 998 WNA Overstay, Top 3 China, Arab dan Prancis

1 hari lalu

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta mendeportasi 4 WNA ke negaranya pada 4 dan 7 September 2024. FOTO: dokumen Imigrasi Soekarno-Hatta
Imigrasi Soekarno-Hatta: 998 WNA Overstay, Top 3 China, Arab dan Prancis

Imigrasi Soekarno-Hatta menyatakan warga negara asing yang overstay dikenakan denda Rp1 juta per hari.


Founder Gerai Makanan Cepat Saji Sec Bowl Akui Alat Masak Dicuci di Toilet Melanggar SOP

2 hari lalu

Restoran Sec Bowl. Instagram
Founder Gerai Makanan Cepat Saji Sec Bowl Akui Alat Masak Dicuci di Toilet Melanggar SOP

Gerai makanan cepat saji Sec Bowl Kuningan viral di media sosial. Terkuak di X peralatan masak makanan cepat saji itu diduga dicuci secara tak layak di sebuah toilet.


Perempuan Prancis Demo, Dukung Nenek 72 Tahun yang Diperkosa Ratusan Kali

5 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul untuk mengecam penolakan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam menunjuk perdana menteri dari koalisi sayap kiri New Popular Front di Marseille, Prancis, 7 September 2024. (REUTERS/Manon Cruz)
Perempuan Prancis Demo, Dukung Nenek 72 Tahun yang Diperkosa Ratusan Kali

Ratusan perempuan di Prancis memprotes pemerkosaan yang dilakukan terhadap Gisele Picolot, perempuan 72 tahun.


Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

10 hari lalu

Ilustrasi Telegram. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

Setelah ditangkapnya Pavel Durov, Telegram berusaha memberbaiki private chat untuk mengontimalkam usaha mereka.


CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

11 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

Pavel Durov, bos Telegram, mengeluarkan pernyataannya soal penanggkapan yang dialaminya saat berada di Prancis.


Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

11 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

Ahli gizi mengimbau sekolah turut memberi edukasi makanan sehat untuk mencegah risiko anak obesitas.


Karier Paul Pogba: Manchester United, Juventus, Timnas Prancis

13 hari lalu

Pemain Juventus, Paul Pogba. REUTERS/Massimo Pinca
Karier Paul Pogba: Manchester United, Juventus, Timnas Prancis

Paul Pogba kembali mengikuti Juventus di media sosial Instagram. Sebelumnya, pemain Prancis itu dilarang bermain sepak bola setelah kena skors


Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

13 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul untuk mengecam penolakan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam menunjuk perdana menteri dari koalisi sayap kiri New Popular Front di Paris, Prancis, 7 September 2024. REUTERS/Benoit Tessier
Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

Ribuan orangg turun ke jalan di seluruh Prancis untuk memprotes pencalonan Michel Barnier yang berhaluan kanan-tengah sebagai perdana menteri


Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

14 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

Pavel Durov mengatakan bahwa pihak berwenang Prancis menempatkan inovasi dalam risiko dalam komentar publik pertamanya sejak penahanannya.