TEMPO.CO, Jakarta - PBB akan memulai pemberian vaksin polio pada sekitar 640 ribu anak-anak di Jalur Gaza dalam gencatan senjata harian selama delapan jam dalam perang Hamas Israel. Gencatan senjata delapan jam ini hanya berlaku di area-area tertentu di Gaza yang terkepung.
Kampanye anti-polio ini akan menargetkan anak-anak usia di bawah 10 tahun. Sebelumnya pada akhir pekan lalu, seorang balita dibuat lumpuh oleh virus polio tipe 2. Itu adalah kasus pertama yang melanda gaza dalam 25 tahun.
WHO secara resmi mengatakan setidaknya 90 persen anak-anak di Gaza perlu divaksin polio dua kali dalam tempo empat minggu, namun saat ini tantangan yang dihadapi memang cukup besar, yakni sebagian besar wilayah Gaza sudah remuk setelah 11 bulan berkecamuk perang Gaza.
“(Kondisi) ini tidak ideal. Kami awalnya berfikir ini mungkin dilakukan jika semua potongan teka-teki sudah ada,” kata Rik Peeperkorn, pejabat senior di WHO untuk wilayah Palestian, Jumat, 30 Agustus 2024.
WHO mengatakan kampanye pemberian vaksin polio kemungkinan bisa dilakukan dalam tiga tahap, yakni di wilaiayh tengah dulu, lalu ke selatan dan utara Gaza. Pertempuran akan berhenti sementara selama setidaknya delapan jam selama tiga hari berturut-turut karena PBB menyebut hal ini mutlak diperlukan. Itu artinya, distribusi vaksin polio harus bisa dilakukan dalam tempo kurang dari dua pekan di total tiga wilayah tersebut
Jeda perang selama delapan jam tidak meliputi seluruh wilayah Gaza. Sebuah sumber di PBB mengatakan jeda hanya diambil di area-area kecil di masing-masing zona.
Jeda selama delapan jam ini bukan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang sekarang sedang diupayakan setelah berbulan-bulan tim negosiator gagal mencapai kesepakatan dalam perang Gaza dan memulangkan sandera warga negara Israel yang akan ditukar oleh tahanan warga negara Palestina yang ada di penjara-penjara Israel.
Sumer: Reuters
Pilihan editor: Top 3 Dunia; Brasil Bekukan Rekening Starlink dan Persiapan Paus Fransiskus Tur ke Asia Tenggara
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini