Kehidupan Pribadi
Pavel Durov belum menikah dan menjalani kehidupan yang relatif tertutup. Saat ini dia tinggal di Dubai, di mana kantor pusat Telegram juga berada.
Durov meninggalkan Rusia pada bulan April 2014, mengatakan bahwa ia tidak akan kembali ke tanah airnya, karena aturan main di negara ini tidak jelas dan tidak mungkin menjalankan bisnis online di dalamnya, terutama setelah menolak bekerja sama dengan pihak berwenang.
Kewarganegaraan
Setelah meninggalkan Rusia, Durov memiliki banyak paspor. Ia pindah dan memindahkan Telegram ke Dubai pada 2017, dan menurut media Prancis, ia juga menerima kewarganegaraan Uni Emirat Arab.
Pada Agustus 2021, ia menjadi warga negara Prancis, pada Agustus 2021 melalui prosedur yang disebut luar biasa dan sangat politis. Selain itu, ia juga warga Saint Kitts dan Nevis, sebuah negara dengan dua pulau di Karibia, menurut laporan media.
Kontroversi-kontroversi Pavel Durov
Pavel Durov telah menghadapi beberapa tantangan hukum sepanjang karirnya, terutama di Rusia. Pada tahun 2014, ia meninggalkan Rusia setelah menolak memenuhi tuntutan pemerintah untuk menutup jaringan oposisi di VKontakte. Langkah ini menandai titik balik yang signifikan dalam kariernya, yang mengarah pada penjualan sahamnya di VKontakte dan penciptaan Telegram.
"Telegram juga menjadi pusat kontroversi, terutama terkait sikapnya terhadap privasi pengguna dan enkripsi. Pada tahun 2018, Rusia berusaha untuk melarang Telegram setelah Durov menolak untuk memberikan akses kepada agen keamanan negara untuk mengakses pesan terenkripsi pengguna. Hal ini memicu protes dan kritik yang meluas dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mengadvokasi privasi digital dan kebebasan berbicara."
THE ECONOMIC TIMES | REUTERS
Pilihan Editor: Elon Musk dan Reaksi atas Penangkapan Pavel Durov, CEO Telegram