TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) yakin risiko mpox atau cacar monyet rendah di Eropa, namun kasus impor dari wilayah lain dapat meningkat. Dalam seminar daring pada Rabu, 21 Agustus 2024, pakar ECDC Orlando Cenciarelli mengatakan risiko keseluruhan bagi populasi Eropa saat ini sangat rendah.
Ia menekankan risiko lebih tinggi bagi orang-orang yang telah melakukan kontak dengan pasien mpox, meskipun penyakitnya akan memiliki tingkat yang rendah. Hanya orang-orang dengan penyakit lain dan kekebalan tubuh rendah yang akan terkena mpox dengan tingkat keparahan “sedang dan/atau tinggi” jika terinfeksi.
Cenciarelli menyoroti kemungkinan lebih banyak kasus impor setelah terdeteksinya satu-satunya kasus di benua itu di Swedia pada 15 Agustus. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya negara-negara Eropa untuk bersiap menangani kasus-kasus ini dan mencegah penularan lebih lanjut.
Cenciarelli mengatakan bahwa hanya boleh ditawarkan kepada orang-orang yang berisiko terinfeksi, mereka yang sakit parah, dan mereka yang bepergian ke daerah-daerah yang kemungkinan besar terjadi penularan dan berdasarkan penilaian risiko individu. Sedangkan Marc-Alain Widdowson, pejabat di WHO wilayah Eropa, yang juga menghadiri seminar tersebut, mengatakan total 27 ribu kasus ditemukan di benua itu pada musim panas 2022 dan tercatat 10 kematian.
Widdowson menyatakan WHO yakin Eropa dapat melindungi diri dari virus tersebut. Sebelumnya pada pekan lalu, WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika menyatakan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional dan benua. Menurut angka terbaru CDC Afrika, sebanyak 17.541 kasus mpox dan 517 kematian sejauh ini telah dilaporkan dari 13 negara Afrika.
ANADOLU
Pilihan editor: Media Asing Soroti Demo di Gedung DPR RI yang Tolak Revisi UU Pilkada
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini