TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Houthi Yaman berjanji membalas serangan udara Israel di Yaman barat pada Sabtu, 20 Juli 2024. Juru bicara Houthi, Mohammed Abulsalam mengatakan serangan Israel terhadap Al Hudaydah bertujuan memperburuk penderitaan rakyat dan menekan Yaman agar berhenti mendukung Gaza.
“Kami menegaskan bahwa agresi brutal ini hanya akan meningkatkan tekad dan keteguhan rakyat Yaman dan pasukan bersenjata mereka yang berani, melanjutkan dan meningkatkan dukungan mereka terhadap Gaza,” kata Mohammed Abulsalam, juru bicara Houthi, dalam sebuah unggahan di X.
Mohammed al-Houthi, anggota Dewan Politik kelompok tersebut, mengancam akan melakukan operasi yang akan menganggu Israel sebagai respons atas serangan di Al Hudaydah.
Saluran Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi melaporkan korban jiwa akibat serangan udara Israel di pelabuhan Al Hudaydah. Serangan tersebut menargetkan fasilitas penyimpanan minyak di pelabuhan Al Hudaydah, serta pembangkit listrik di provinsi tersebut.
Militer Israel, dalam pernyataan resmi, mengonfirmasi serangan terhadap target di Al Hudaydah di Yaman, dan mengklaim mereka terkait dengan kelompok Houthi. Ini adalah tanggapan langsung pertama Israel terhadap serangan Houthi baru-baru ini.
Serangan udara Israel terjadi setelah serangan pesawat tak berawak oleh kelompok Houthi di Tel Aviv pada Jumat pagi, yang mengakibatkan tewasnya satu warga Israel dan cedera pada sembilan lainnya.