TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penerbangan Federal (FAA) mengatakan bahwa mereka mewajibkan inspeksi terhadap 2.600 pesawat Boeing 737. Alasannya, masker oksigen penumpang dapat rusak saat keadaan darurat akibat tali penahan.
FAA mengatakan pihaknya memerlukan inspeksi pada pesawat 737 MAX dan generasi berikutnya setelah beberapa laporan mengenai generator oksigen unit layanan penumpang bergeser keluar dari posisinya. Masalah ini dapat mengakibatkan ketidakmampuan menyediakan oksigen tambahan bagi penumpang saat pesawat mengalami penurunan tekanan.
Boeing, pada 17 Juni 2024 mengeluarkan buletin kepada maskapai penerbangan yang menyerukan inspeksi visual. Boeing mengatakan pada Senin bahwa pihaknya telah memberi tahu maskapai penerbangan untuk memperbarui sebagian tali pengikat pada generator oksigen 737 setelah perekat baru yang diperkenalkan pada tali pengikat tersebut pada bulan Agustus 2019 terlihat dalam keadaan tertentu memungkinkan unit bergeser hingga tiga perempat inci.
"Kami telah kembali menggunakan perekat asli untuk semua pengiriman baru guna memastikan generator tetap terpasang dengan kokoh, sebagaimana dimaksudkan," kata Boeing. Perusahaan menambahkan pemeriksaan terhadap armada yang sedang beroperasi dan pesawat yang belum terkirim belum mengidentifikasi satu pun unit yang gagal beroperasi dengan baik.
FAA mengatakan bahwa arahan kelaikan udaranya segera berlaku dan memerlukan inspeksi dan tindakan perbaikan jika diperlukan dalam waktu 120 hingga 150 hari berdasarkan model 737. FAA juga melarang maskapai penerbangan memasang komponen yang berpotensi rusak.
Maskapai penerbangan harus melakukan pemeriksaan visual umum dan jika diperlukan mengganti generator oksigen dengan generator oksigen yang baru atau masih bisa digunakan, memasang bantalan termal, dan mengubah posisi generator oksigen yang terkena dampak, kata badan tersebut.
REUTERS
Pillihan editor: PM Baru Inggris Beri Lampu Hijau Dukung ICC Tangkap Netanyahu