TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden berkukuh akan bertahan sebagai calon presiden (capres) dari Partai Demokrat dalam pilpres 2024. Humas Gedung Putih Karine Jean-Pierrel mengatakan jika memenangkan pemilu, Biden pun akan menjabat periode kedua kepemimpinannya secara penuh penuh.
Biden tidak terlihat prima dalam debat capres melawan Donald Trump dari Partai Republik dua pekan lalu. Donatur-donatur kelas kakap di Partai Republik mendesak Biden, 81 tahun, agar mengundurkan diri dari bursa capres. Namun Biden bersikeras tak mau melepaskan kesempatan, bahkan yakin bisa mengalahkannya dalam pemilu November 2024.
"Apakah Presiden Biden berkomitmen melayani periode kedua secara penuh jika terpilih lagi? Ya," kata Jean-Pierre, Selasa, 9 Juli 2024.
Biden dalam wawancara dengan MSNBC pada Senin, 8 Juli 2024, mengatakan dia bertekad akan memenangkan pilpres AS 2024 dan dia akan sangat serius untuk hal tersebut.
Sementara itu, donatur-donatur terbesar untuk Partai Demokrat telah mendiskusikan sejumlah cara agar Biden mau mengundurkan diri dari pencalonan di pilpres AS 2024. Pemenang Nobel bidang ekonomi Paul Krugman mendesak agar Kamala Harris yang maju menggantikan Biden.
Sedangkan survei yang dilakukan Politico dan dipublikasi pada Selasa, 9 Juli 2024, memperlihatkan Biden bisa kalah dari Trump, namun Hillary Clinton mantan menteri luar negeri AS - mungkin bakal menang. Clinton menyalahkan setiap orang atas kekalahannya dari Trump dalam pemilu 2026 mulai dari FBI sampai Rusia.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: AS Sebut Kebijakan Iran Tak Berubah di Bawah Presiden Baru