Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebih dari 20.000 Anak Terkubur, Terperangkap, Ditahan, Hilang di tengah Perang Gaza

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Seorang bayi Palestina yang kekurangan gizi menerima perawatan di rumah sakit lapangan Korps Medis Internasional, di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah di selatan Jalur Gaza, 22 Juni 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Seorang bayi Palestina yang kekurangan gizi menerima perawatan di rumah sakit lapangan Korps Medis Internasional, di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah di selatan Jalur Gaza, 22 Juni 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 21.000 anak hilang selama perang Gaza, demikian klaim kelompok bantuan Inggris, Save the Children.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin, kelompok tersebut mengatakan bahwa ribuan anak-anak Palestina yang hilang diyakini terperangkap di bawah reruntuhan, terkubur di kuburan yang tidak bertanda, terluka hingga tidak dapat dikenali karena bahan peledak, ditahan oleh pasukan Israel, atau hilang di tengah kekacauan konflik.

"Hampir tidak mungkin untuk mengumpulkan dan memverifikasi informasi dalam kondisi saat ini di Gaza," kata kelompok tersebut, "tetapi setidaknya 17.000 anak diyakini tidak ditemani dan terpisah dan sekitar 4.000 anak kemungkinan hilang di bawah reruntuhan, dengan jumlah yang tidak diketahui juga berada di dalam kuburan massal."

Israel telah membunuh lebih dari 14.000 anak-anak di Gaza sejak 7 Oktober, sementara yang lainnya menderita malnutrisi parah dan "bahkan tidak memiliki energi untuk menangis", Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), mengatakan dalam sebuah laporan awal tahun ini.

"Sejak bulan Oktober, Gaza telah menghadapi kekerasan tanpa henti yang telah menewaskan lebih dari 37.000 orang, termasuk ribuan anak-anak. Hal ini terjadi setelah serangan di Israel oleh kelompok-kelompok bersenjata Palestina yang menewaskan lebih dari seribu orang, termasuk sedikitnya 33 anak-anak," demikian bunyi laporan Save the Children.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa sekitar 250 anak Palestina juga hilang di Tepi Barat yang diduduki, per 9 Juni.

Akuntabilitas

Jeremy Stoner, direktur regional Save the Children untuk Timur Tengah, telah menyerukan penyelidikan independen terhadap situasi seputar anak-anak yang hilang di Gaza, dan meminta pertanggungjawaban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Keluarga-keluarga tersiksa oleh ketidakpastian akan keberadaan orang-orang yang mereka cintai. Tidak ada orang tua yang harus menggali reruntuhan atau kuburan massal untuk mencari jasad anak mereka. Tidak ada anak yang boleh sendirian, tanpa perlindungan di zona perang. Tidak boleh ada anak yang ditahan atau disandera," tambahnya.

Khaled Quzmar, direktur umum organisasi hak-hak anak Defense for Children International Palestina, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dampak yang mereka saksikan dalam konflik di Gaza mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan pada saat perang dunia kedua.

"Ini adalah perang melawan anak-anak. Anak-anak di Gaza adalah korban besar dari genosida Israel di Gaza," kata Quzmar.

Kritik internasional telah meningkat di tengah-tengah meningkatnya jumlah korban jiwa dalam perang tersebut, serta memburuknya krisis kemanusiaan.

Namun, pada hari Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali bahwa ia tidak akan menyetujui kesepakatan apa pun yang menetapkan penghentian perang Israel di Gaza.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Tim Dokter Bikin Kampanye untuk Mengukur Seberapa Buruk Kasus Kurang Gizi pada Anak-anak di Gaza

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Jenderal: Israel akan Runtuh jika Perang Gaza Berlanjut Setahun Lagi

23 jam lalu

Seorang pria Palestina berjalan melewati puing-puing rumah yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 26 September 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Mantan Jenderal: Israel akan Runtuh jika Perang Gaza Berlanjut Setahun Lagi

Pensiunan jenderal Israel memperingatkan bahwa jika perang Gaza berlanjut selama satu tahun lagi dan konflik meluas, Israel akan runtuh.


Komandan Angkatan Udara Hizbullah Tewas akibat Serangan Israel, Jadi Target Netanyahu

1 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon selatan saat Israel melancarkan serangan, yang terlihat dari Tyre, Lebanon 25 September 2024. Prancis tengah berupaya untuk mencapai kesepakatan mengenai usulan gencatan senjata selama 21 hari dalam konflik Lebanon antara Israel dan Hizbullah. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Komandan Angkatan Udara Hizbullah Tewas akibat Serangan Israel, Jadi Target Netanyahu

Hizbullah mengonfirmasi bahwa komandan angkatan udaranya, Muhammad Hussein Srour, gugur akibat serangan Israel


FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

3 hari lalu

Logo FIFA di  Zurich, Swiss. REUTERS/Arnd Wiegmann
FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

Asosisasi Sepak Bola Palestina menyorongkan proposal agar timnas Israel didepak dari pertandingan, namun FIFA dilaporkan tak mengabulkannya.


Perang Israel-Hizbullah Berpotensi Picu Konflik Lebih Luas, Begini Sejarahnya

3 hari lalu

Warga melakukan protes eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah, di New York City, Amerika Serikat, 24 September 2024. REUTERS/David Dee Delgado
Perang Israel-Hizbullah Berpotensi Picu Konflik Lebih Luas, Begini Sejarahnya

Setelah peristiwa gelombang ledakan pager dan walkie-talkie, Israel mengintensifkan pengeboman di Lebanon yang berpotensi memicu konflik lebih luas.


Fakta-fakta tentang Penutupan Al Jazeera di Ramallah oleh Israel

6 hari lalu

Tentara Israel menyerbu dan memerintahkan penutupan kantor Al Jazeera di Ramallah, Tepi Barat, Palestina. Screengrab/Al Jazeera
Fakta-fakta tentang Penutupan Al Jazeera di Ramallah oleh Israel

Pada pukul 3 pagi, tentara Israel bersenjata lengkap menyerbu kantor Al Jazeera di Ramallah, mengusir tim keluar.


Top 3 Dunia; Perempuan Misterius Pembuat Pager yang Meledak di Lebanon

6 hari lalu

Cristiana Barsony-Arcidiacono, , CEO dan pemilik BAC Consulting berkebangsaan Italia-Hongaria dan berkantor pusat di Hungaria, membantah telah membuat pager yang meledak di Lebanon.  (Reuters)
Top 3 Dunia; Perempuan Misterius Pembuat Pager yang Meledak di Lebanon

Top 3 dunia pada Sabtu, 21 September 2024, masih didominasi berita tentang rentetan ledakan di Lebanon, di mana Israel diduga sebagai dalangnya


PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

9 hari lalu

Anak-anak Palestina yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza


Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

10 hari lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.


Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

11 hari lalu

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Israel 18 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

Ini untuk kedua kalinya Netanyahu mengancam untuk memecat Yoav Gallant, meski yang pertama batal karena desakan publik Israel.


Antony Blinken Kunjungan Kerja ke Mesir Bahas Gencatan Senjata Hamas Israel

11 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi isyarat saat ia berangkat ke Mesir, di Tel Aviv, Israel, 20 Agustus 2024. REUTERS/Kevin Mohatt/Pool
Antony Blinken Kunjungan Kerja ke Mesir Bahas Gencatan Senjata Hamas Israel

Antony Blinken merencanakan kunjungan kerja ke Mesir pada Selasa, 17 September 2024, untuk mendiskusikan upaya gencatan senjata dan pembebasan sandera