TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel menewaskan puluhan warga Palestina di berbagai wilayah Gaza ketika tank-tank Israel merangsek lebih jauh ke selatan dan utara pada Rabu, 19 Juni 2024. Diketahui beberapa warga yang dibunuh sedang mengantre bantuan kemanusiaan, dan beberapa orang lainnya sedang berada di kamp pengungsi.
Sebanyak 12 orang tewas dalam serangan Israel yang menghantam sekelompok warga dan pedagang di selatan Gaza, kata sumber medis kepada kantor berita Reuters kemarin. Warga terkena serangan saat mereka menunggu konvoi truk bantuan yang membawa barang melalui penyeberangan Kerem Shalom antara Israel dan Gaza di timur laut Rafah, menurut sumber tersebut.
Petugas medis dan media Hamas mengatakan delapan warga lainnya tewas di kamp pengungsi Al-Mawasi, dan banyak keluarga melarikan diri ke wilayah utara karena panik. Warga bersaksi tank-tank Israel bergerak ke lima lingkungan penduduk setelah tengah malam, dan penembakan hebat dilakukan terhadap tenda-tenda warga.
Pihak berwenang tidak mengidentifikasi korban jiwa, dan militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan tersebut. Kawasan Al-Mawasi sebelumnya ditetapkan sebagai zona aman oleh militer Israel.
Warga mengatakan pasukan Israel juga meledakkan beberapa rumah di Rafah barat, yang menjadi tempat tinggal lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza sebelum bulan lalu, ketika Israel memulai serangan darat dan memaksa sebagian besar penduduk mengungsi ke utara.
Sekitar delapan bulan setelah pertempuran pecah di Gaza pada Oktober 2023, belum ada tanda-tanda akan berhentinya serangan karena upaya mediator internasional sejauh ini gagal membujuk Israel dan Hamas untuk menyetujui gencatan senjata.
Pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan merebut sebagian besar wilayah Palestina, namun belum mencapai tujuan mereka untuk memusnahkan Hamas dan membebaskan sandera Israel.