Ada Lebih Banyak Kejutan
Hizbullah mulai saling menembak dengan Israel pada 8 Oktober, sehari setelah sekutunya di Palestina, Hamas, menyerang Israel selatan, yang memicu perang Gaza. Hizbullah mengatakan bahwa mereka akan melakukan gencatan senjata hanya jika perang Gaza berhenti.
Puluhan ribu orang telah mengungsi dari kedua sisi perbatasan. Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 300 pejuang Hizbullah dan sekitar 80 warga sipil di Lebanon, menurut perhitungan Reuters. Serangan dari Lebanon telah menewaskan 18 tentara Israel dan 10 warga sipil.
Israel telah menggempur daerah-daerah di mana Hizbullah beroperasi di Lebanon selatan dan Lembah Bekaa. Di Israel, pengungsian begitu banyak orang telah menjadi isu politik yang besar, sehingga menambah tekanan pada pemerintah untuk bertindak.
Sebelum konflik ini, Israel dan Hizbullah telah menghindari bentrokan besar sejak perang selama satu bulan pada 2006, yang sejak saat itu dihalangi oleh ancaman saling balas atas kehancuran yang dahsyat.
Persenjataan Hizbullah telah berkembang pesat sejak tahun 2006.
Hizbullah telah menjatuhkan lima pesawat tak berawak Israel, menerbangkan pesawat tak berawak ke target Israel. Mereka menggunakan roket-roket canggih yang dapat merekam gambar ketika mendekati target, gambar-gambar tersebut kemudian disiarkan di TV al-Manar milik Hizbullah.
Hizbullah menembakkan roket artileri Falaq 2 buatan Iran untuk pertama kalinya pada 8 Juni, yang mampu membawa hulu ledak yang lebih besar daripada Falaq 1 yang pernah ditembakkan sebelumnya.
Roket-roketnya juga telah memicu kebakaran hutan di Israel utara.