TEMPO.CO, Jakarta - Hizbullah menembakkan 250 roket ke Israel, terbanyak selama satu hari setelah tewasnya seorang kommandan senior. Hizbullah dan Israel telah saling baku tembak sejak meletusnya perang Gaza pada Oktober 2023.
Serangan Israel di desa Jouaiyya di Lebanon selatan pada Selasa malam menewaskan tiga pejuang Hizbullah bersama komandan lapangan senior Taleb Abdallah. Menurut Israel dan tiga sumber keamanan di Lebanon, ia dikenal pula sebagai Abu Taleb.
Abdallah adalah komandan paling senior Hizbullah yang terbunuh selama delapan bulan perang. Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah membunuhnya bersama tiga pejuang Hizbullah lainnya dalam serangan terhadap pusat komando dan kendali.
Sumber di Lebanon mengatakan Abdallah adalah komandan Hizbullah untuk wilayah tengah di jalur perbatasan selatan.
Hizbullah mengatakan pihaknya melakukan setidaknya 17 operasi terhadap Israel pada hari Rabu, 12 Juni 2024. Operasi ini termasuk delapan operasi untuk merespons "pembunuhan" oleh Israel di Jouaiyya.
Salah satunya, pejuang Hizbullah menembakkan peluru kendali ke pabrik militer Israel. Di laporan lain, kelompok tersebut mengatakan telah menyerang markas militer Israel di Ein Zeitim dan Ami'ad, dan stasiun pengawasan udara militer Israel di Meron.
Sumber keamanan mengatakan Hizbullah menembakkan sekitar 250 roket ke Israel sepanjang Rabu, yang merupakan jumlah terbesar dalam satu hari dalam konflik sejauh ini. Lebih dari 100 roket diluncurkan secara bersamaan, salah satu serangan terbesar kelompok tersebut sejak permusuhan dimulai pada bulan Oktober.