TEMPO.CO, Jakarta - Prospek untuk memulai kembali perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel pada Sabtu, 25 Mei 2024, semakin besar meskipun Israel masih melancarkan serangan-serangan baru ke Gaza. Tim medis di Palestina mengatakan rentetan serangan Israel tersebut menewaskan lebih dari 40 orang.
Sumber yang memahami permasalahan ini mengatakan sebuah keputusan sudah diambil untuk melanjutkan perundingan pada pekan depan setelah Kepala Intelijen Israel atau Mossad melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Qatar. Sumber yang tidak mau dipublikiasi identitanya mengatakan sudah diputuskan bahwa pekan depan serangkaian negosiasi untuk proposal-proposal baru akan dibuka yang dipimpin Mesir dan Qatar dengan secara aktif melibatkan Amerika Serikat.
Sumber di Hamas menyangkal kalau pembicaraan akan dilakukan di Kairo pada Selasa, 28 Mei 2024. Sumber itu meyakinkan, belum ada tanggal yang disepakati.
Perang Gaza sudah tujuh bulan berkecamuk, di mana tim mediator terseok-seok mencari sebuah terobosan. Israel berusaha meminta para sandera yang ditahan Hamas dibebaskan, sedangkan Hamas menuntut perang Gaza diakhiri dan seluruh warga Palestina yang di penjara oleh Israel, dibebaskan.
Saat yang sama, Israel berkomitmen melancarkan serangan ke Gaza dengan alasan ingin menumpas kelompok Hamas setelah Mahkamah Pidana Internasional memerintahkan Israel pada Jumat, 24 Mei 2024, agar berhenti menyerang Kota Rafah di selatan Gaza. Israel mengatakan ingin mencabut Hamas hingga ke akar-akarnya yang bersembunyi di Rafah dan menyelamatkan para sandera yang ditahan Hamas disekitar daerah itu. Namun menyusul serangan yang semakin memburuk, penderitaan warga sipil Gaza pun menjadi parah hingga menuai kecaman dari dunia internasional.
Di utara Gaza, tenaga kesehatan di sana melaporkan serangan Israel terbaru telah menewaskan setidaknya 17 orang. sedangkan militer Israel mengatakan keberadaan tentara mereka di sana sebagai upaya mencegah anggota Hamas kembali bercokol di wilayah itu.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini