TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan beberapa sekutunya, termasuk Inggris, Kanada, Australia, Jerman dan Jepang, mengeluarkan pernyataan bersama pada Jumat 24 Mei 2024 yang menyerukan Taiwan untuk diizinkan mengambil bagian dalam pertemuan penting Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan ini.
“Saat sidang Majelis Kesehatan Dunia ke-77 tahun ini dimulai di Jenewa, Taiwan masih dikecualikan dari sistem kesehatan internasional dunia,” kata pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kedutaan de facto Amerika Serikat dan kedutaan besar lainnya di Taipei.
“Mengundang Taiwan sebagai pengamat merupakan contoh terbaik dari komitmen WHO terhadap pendekatan inklusif, 'kesehatan untuk semua' dalam kerja sama kesehatan internasional,” katanya.
“Pengucilan Taiwan dari WHA, forum kesehatan global terkemuka, tidak dapat dibenarkan dan melemahkan kerja sama dan keamanan kesehatan masyarakat global yang inklusif, yang merupakan tuntutan dunia.”
Taiwan dikecualikan dari sebagian besar organisasi internasional karena keberatan dari Cina, yang menganggap pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya.
Taiwan menghadiri Majelis Kesehatan Dunia (WHA) WHO sebagai pengamat sejak 2009 hingga 2016 di bawah pemerintahan Presiden Ma Ying-jeou, yang menandatangani perjanjian perdagangan dan pariwisata penting dengan Cina.
Namun, Beijing mulai menghalangi partisipasi Taiwan pada 2017, setelah mantan Presiden Tsai Ing-wen memenangkan jabatannya. Hal ini dipicu karena penolakannya untuk menyetujui posisi Cina, bahwa Cina dan Taiwan adalah bagian dari “satu Cina”.
WHO mengatakan bahwa partisipasi Taiwan adalah masalah yang harus diputuskan oleh negara-negara anggota.
Amerika Serikat dan beberapa sekutu terpentingnya, yang tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taipei, telah berulang kali menyerukan agar Taiwan diizinkan ikut ambil bagian, sehingga membuat marah Beijing.
Kantor Urusan Taiwan di Cina mengatakan pada bulan ini bahwa kesalahan partai yang berkuasa di Taiwan adalah karena pulau tersebut tidak dapat menghadiri WHA karena apa yang disebutnya “kurangnya dasar politik”.
Pemerintah Taiwan mengatakan Beijing tidak punya hak untuk berbicara atau mewakili Taiwan di panggung internasional.
Cina membenci Presiden Taiwan Lai Ching-te, yang mulai menjabat pada Senin. Beijing meyakini bahwa ia adalah seorang "separatis". Pada Kamis, Beijing meluncurkan latihan perang selama dua hari di dekat pulau itu untuk mengungkapkan kemarahan atas pidato pelantikannya.
Pilihan Editor: Cina Latihan Militer Besar-besaran di Sekitar Taiwan Setelah Pelantikan Presiden Baru
REUTERS