Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

image-gnews
Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum dikenal sebagai negara yang dinamis di Timur Tengah, Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Pergantian rezim dengan kudeta dan revolusi mewarnai negara Persia tersebut. Untuk melanggengkan kekuasaan, rezim membantuk instrumen satuan rahasia yang disebut-sebut kejam dan brutal. 

Salah satu yang terkenal adalah Sazeman-e Ettela'at va Amniyat-e Keshvar atau SAVAK merupakan satuan polisi rahasia, keamanan dalam negeri, dan dinas intelijen di Kekaisaran Iran pada masa pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi.

Dilansir dari buku berjudul Tortured Confession, Prisons and Public Recantation in Modern Iran karya Ervan Abrahamian, cikal bakal munculnya SAVAK dimulai setelah kudeta Iran 1953 yang menggulingkan Perdana Menteri Mohammad Mosaddeq. Awalnya ia fokus pada nasionalisasi industri minyak Iran, namun juga berupaya melemahkan kekuasaan Shah.

Setelah kudeta, Mohammad Reza Shah Pahlavi, membentuk badan intelijen. Tujuan Shah adalah memperkuat rezimnya dengan menempatkan lawan politik di bawah pengawasan dan menindas gerakan oposisi. Pada 1956, badan ini direorganisasi dan diberi nama Sazeman-e Ettela'at va Amniyat-e Keshvar (SAVAK). Badan ini kemudian digantikan oleh instruktur SAVAK sendiri pada 1965.

Pada 1961 pemerintah Iran memberhentikan direktur pertama badan tersebut, Jenderal Teymur Bakhtiar yang menjadi pembangkang politik. Jenderal Hassan Pakravan kemudian dipilih menjadi pengganti Bakhtiar. Selama menjabat, Pakravan diketahui memiliki kedekatan dengan pelopor revolusi Iran, Ayatollah Khomeini. Pakravan bahkan pernah mencegah eksekusi Khomeini dengan alasan bahwa hal itu akan "membuat marah rakyat Iran". Namun, setelah Revolusi Iran, Pakravan termasuk pejabat Shah pertama yang dieksekusi oleh rezim Khomeini.

Pakravan digantikan pada 1966 oleh Jenderal Nematollah Nassiri, dinas tersebut direorganisasi dan menjadi semakin aktif dalam menghadapi meningkatnya militansi dan kerusuhan politik sayap kiri.

SAVAK mulai dikenal atas kebrutalannya setelah peristiwa serangan terhadap pos Gendarmerie di Ddesa Siahkal di Kaspia oleh sekelompok kecil kaum Marxis bersenjata pada Februari 1971. Kelompok Marxis itu dilaporkan telah menyiksa sampai mati seorang ulama Syiah, Ayatollah Muhammad Reza Sa'idi pada 1970. Menurut sejarawan politik Iran Ervand Abrahamian dalam bukunya berjudul Tortured Confessions: Prisons and Public Recantations in Modern Iran, setelah serangan tersebut interogator SAVAK dikirim ke luar negeri untuk "pelatihan ilmiah guna mencegah kematian yang tidak diinginkan akibat 'kekerasan'.

Abrahamian memperkirakan bahwa SAVAK berserta polisi dan militer membunuh 368 gerilyawan termasuk pimpinan organisasi gerilya kota besar seperti Hamid Ashraf antara 1971–1977 dan mengeksekusi hingga 100 orang tahanan politik antara 1971 dan 1979. Ini disebut sebagai era paling kejam dalam eksistensi SAVAK.

Pada akhir 1975, dua puluh dua penyair, novelis, profesor, sutradara teater, dan kreator film terkemuka dipenjara karena mengkritik rezim. Dan banyak lainnya yang diserang secara fisik karena menolak bekerja sama dengan pihak berwenang.

Represi ini melunak berkat publisitas dan pengawasan yang dilakukan oleh banyak organisasi internasional dan surat kabar asing. Presiden Amerika Serikat ketika itu, Jimmy Carter, mengangkat isu hak asasi manusia di Iran. Kondisi penjara dalam semalam berubah. Narapidana menjuluki ini sebagai awal "jimmykrasy".

Selama bertahun-tahun, jumlah personil SAVAK telah menjadi bahan perdebatan banyak sejarawan dan peneliti. Mengingat bahwa Iran tidak pernah mengungkapkan data mengenai jumlah personil badan rahasia tersebut banyak sejarawan memberikan angka yang beragam mulai dari 6.000, 20.000, 30.000, hingga 60.000 orang. Dalam salah satu wawancaranya, pada 4 Februari 1974, Shah menyatakan tidak mengetahui jumlah pasti personil SAVAK. Namun, dia memperkirakan jumlah totalnya kurang dari 2.000 orang.

Pada masa jayanya, SAVAK memiliki kekuasaan yang hampir tidak terbatas. Mereka mengoperasikan pusat penahanannya sendiri, seperti Penjara Evin. Selain keamanan dalam negeri, tugas dinas tersebut juga mencakup pengawasan terhadap warga Iran di luar negeri, terutama di Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris, serta pelajar yang mendapat tunjangan pemerintah. Badan tersebut juga bekerja sama erat dengan CIA dengan mengirimkan agen mereka ke pangkalan angkatan udara di New York untuk berbagi dan mendiskusikan taktik interogasi.

Mansur Rafizadeh, direktur SAVAK Amerika Serikat pada 1970-an menulis tentang kehidupannya sebagai anggota SAVAK dan merinci pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Shah dalam bukunya berjudul Witness: From the Shah to the Secret Arms Deal: An Insider's Account of US Involvement in Iran. Mansur Rafizadeh diduga merupakan agen ganda yang juga bekerja untuk CIA.

SAVAK juga terlibat dalam pemberontakan Lembah Panjshir tahun 1975 di Republik Afghanistan, bekerja sama dengan CIA dan ISI Pakistan. Menurut penulis Ryszard Kapuciski asal Polandia, SAVAK bertanggung jawab untuk berbagai hal yang meliputi sensor pers, buku, dan film, penyiksaan terhadap tahanan, dan pengawasan terhadap lawan politik.

Majalah Time pada 19 Februari 1979 menggambarkan SAVAK sebagai "lembaga yang paling dibenci dan ditakuti di Iran" yang telah "menyiksa dan membunuh ribuan penentang Shah." Federasi Ilmuwan Amerika juga menyatakan mereka bersalah atas "penyiksaan dan eksekusi ribuan tahanan politik" dan melambangkan "pemerintahan Shah dari tahun 1963–79." Daftar metode penyiksaan SAVAK yang tercantum dalam Federation of American Scientists (FAS) meliputi sengatan listrik, cambuk, pemukulan, memasukkan pecahan kaca dan menuangkan air mendidih ke dalam rektum, mengikat beban pada testis, dan mencabut gigi dan kuku."

SAVAK ditutup sesaat sebelum penggulingan monarki dan berkuasanya Ayatollah Ruhollah Khomeini dalam Revolusi Iran pada Februari 1979. Setelah kepergian Shah pada bulan Januari 1979, lebih dari 3.000 staf pusat SAVAK dan agen-agennya menjadi sasaran pembalasan. Namun, diyakini bahwa Khomeini telah berubah pikiran dan mungkin mempertahankan mereka.

Hossein Fardoust, mantan teman sekelas Shah, adalah wakil direktur SAVAK sampai ia diangkat menjadi kepala Inspektorat Kekaisaran, juga dikenal sebagai Biro Intelijen Khusus, untuk mengawasi pejabat tingkat tinggi pemerintah, termasuk direktur SAVAK. Fardoust kemudian berpindah pihak selama revolusi dan berhasil menyelamatkan sebagian besar organisasi SAVAK. Menurut penulis Charles Kurzman, SAVAK tidak dibubarkan melainkan diubah nama dan kepemimpinannya dan dilanjutkan dengan kode operasi yang sama, dan "staf" yang relatif tidak berubah.

SAVAK digantikan oleh SAVAMA atau juga dikenal sebagai Kementerian Intelijen dan Keamanan Nasional Iran. Setelah Revolusi Iran, sebuah museum dibuka di bekas Penjara Towhid di pusat Teheran yang disebut "Ebrat". Museum ini menampilkan bukti kekejaman SAVAK yang terdokumentasi.

Pilihan Editor: 4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 jam lalu

Tentara khusus Korea Selatan melakukan terjun panyung sambil membawa bendera nasional saat ulang tahun ke-65 Hari Angkatan Bersenjata di bandara militer Seoul di Seongnam (27/9). AP/Lee Jin-man
Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).


Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza bernyanyi di sebuah perkemahan setelah polisi kampus UCLA meminta para pengunjuk rasa untuk pergi, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Polisi menangkap para aktivis yang menduduki sebuah gedung di Universitas Columbia dan membersihkan kota tenda dari kampusnya. REUTERS/Mike Blake
Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.


Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.


5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

4 jam lalu

Sebuah foto sangat langka dari kegiatan Osama bin Laden, selama persembunyian di Afganistan berhasil ditemukan. Osama saat di foto menggunakan baju loreng, dan senapan favoritnya, AK-47. Jalalabad, 12 Maret 2015. Dailymail.co.uk
5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.


Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

9 jam lalu

Koleksi Moschino yang membuat desain dengan teman Candy Crush. dailymail.co.uk
Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.


Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

10 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, selama perjalanan selama seminggu yang bertujuan meredakan ketegangan di Timur Tengah, di Hotel David Kempinski, di Tel Aviv, Israel, 9 Januari 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein/Poo
Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.


10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

11 jam lalu

Salah satu rute road trip melewati Bixby Bridge, jembatan yang berada di Big Sur, California, Amerika Serikat. Unsplash.com/KC Welch
10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup


Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

13 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

23 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) Jenderal Charles Flynn (kiri) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta, pada 21-23 April.  Sumber: dokumen Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta
Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024