Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sekjen PBB Prihatin Israel Gunakan AI dalam Perang Gaza

image-gnews
Warga menggelar salat jenazag pada korban tewas dalam serangan Israel di Khan Younis, setelah mereka dibawa ke rumah sakit al-Najjar, di Rafah di Jalur Gaza selatan 24 Januari , 2024. Total warga sipil yang tewas di wilayah kantong Palestina itu mencapai 25.100 sejak perang dimulai 7 Oktober. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Warga menggelar salat jenazag pada korban tewas dalam serangan Israel di Khan Younis, setelah mereka dibawa ke rumah sakit al-Najjar, di Rafah di Jalur Gaza selatan 24 Januari , 2024. Total warga sipil yang tewas di wilayah kantong Palestina itu mencapai 25.100 sejak perang dimulai 7 Oktober. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyuarakan keprihatinannya atas laporan media yang mengatakan militer Israel menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi target serangan di Gaza. Keprihatinan itu disampaikan saat konferensi pers di New York, Amerika Serikat pada Jumat, 5 April 2024, menjelang enam bulan perang Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023.

Serangan Israel telah menewaskan 33.091 orang dan membuat lebih dari 75.750 orang lainnya luka-luka di Gaza. Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan operasi militer yang terus berlanjut telah mengakibatkan lebih banyak korban sipil, pengungsian dan penghancuran infrastruktur sipil.

Lebih dari separuh populasi Gaza – yaitu lebih dari satu juta orang – menghadapi bencana kelaparan, kata Guterres, dan anak-anak di Gaza saat ini sekarat karena kekurangan makanan dan air. “Hal ini tidak dapat dipahami dan sepenuhnya dapat dihindari. Tidak ada yang bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina,” ujarnya.

Guterres melanjutkan, pihaknya prihatin dengan laporan kampanye pengeboman militer Israel menggunakan AI sebagai alat dalam mengidentifikasi sasaran, khususnya di daerah pemukiman padat penduduk, sehingga mengakibatkan tingginya korban sipil.”

Laporan tersebut diterbitkan oleh +972 Magazine dan Local Call pada Rabu, 3 April 2024. Kedua media tersebut merilis temuan hasil investigasi tentang program berbasis AI yang dijuluki sebagai “Lavender”.

Mengutip sumber enam perwira intelijen Israel yang pernah bertugas selama perang di Gaza, mereka mengatakan militer Israel telah mengembangkan program “Lavender” dan menggunakannya untuk mengidentifikasi target pengeboman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sistem “Lavender” dirancang untuk menandai semua tersangka anggota sayap militer Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) sebagai kemungkinan target pengeboman, kata laporan tersebut.

Sumber intelijen Israel mengatakan kepada +972 Magazine dan Local Call bahwa selama beberapa pekan pertama perang tentara Israel hampir sepenuhnya bergantung pada “Lavender”, yang menandai 37 ribu warga Palestina beserta rumah mereka sebagai target serangan udara.

“Tidak ada bagian dari keputusan hidup dan mati yang berdampak pada seluruh keluarga seharusnya didelegasikan ke perhitungan algoritma yang dingin. Saya telah memperingatkan selama bertahun-tahun tentang bahaya penggunaan AI sebagai senjata dan mengurangi peran penting lembaga manusia,” kata Sekjen PBB.

Ia mengimbau AI harus digunakan sebagai kekuatan yang membawa manfaat bagi dunia, dan tidak “berkontribusi dalam mengobarkan perang di tingkat industri, sehingga mengaburkan akuntabilitas”.

Pilihan editor: Biden Ancam Netanyahu: Lindungi Warga Sipil Gaza atau AS akan Ubah Kebijakannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

9 jam lalu

Para peserta UTBK SNBT di UNS mengikuti ujian di Gedung TIK UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut


Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

1 hari lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah


Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.


Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.


iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

1 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.


Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

1 hari lalu

Benjamin Netanyahu. AP/Jim Hollander, Pool
Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan


Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Masa Depan Kecerdasan Buatan
Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.


Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

2 hari lalu

Pendiri Tempo Media, Goenawan Mohammad menyampaikan keynote speech bertajuk Etika dan Tanggung Jawab Sosial Pemanfaatan Teknologi Digital. Diskusi panel dilakukan dalam Puncak Acara Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo yang digelar Selasa, 30 April 2024.
Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.


Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

2 hari lalu

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi bersama Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria berfoto bersama Sekjen Kementerian Kominfo Mira Tayyiba, dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir usai penandatanganan nota kesepahaman kolaborasi antara Kementerian Kominfo dan Microsoft Indonesia di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. ANTARA/Livia Kristianti
Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.