TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban di Taiwan dan Jepang, setelah gempa berkekuatan 7,2 magnitudo mengguncang Taiwan pada Rabu, 3 April 2024.
Gempa terkuat yang melanda pulau tersebut dalam 25 tahun terakhir itu memicu peringatan tsunami untuk Jepang bagian selatan dan Filipina, yang sekarang telah dicabut.
Departemen pemadam kebakaran Taiwan mengatakan satu orang diduga tewas tertimpa batu di tempat pusat gempa, yaitu wilayah timur pegunungan Hualien yang minim penduduk, dan lebih dari 50 orang terluka.
Setidaknya 26 bangunan runtuh, lebih dari separuhnya berada di Hualien, dengan sekitar 20 orang terjebak dan upaya penyelamatan masih berlangsung, katanya.
Gempa tersebut memiliki kedalaman 15,5 km, menurut Badan Cuaca Pusat Taiwan.
Direktur Perlindungan WNI di Kemlu Judha Nugraha sebelumnya mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei untuk memastikan kondisi para WNI.
“Hasil koordinasi Kemlu dengan KBRI Tokyo dan KDEI Taipei, sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi di Taiwan maupun di Prefektur Okinawa, Jepang,” kata juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal, melalui pesan singkat kepada media.
Imbas dari gempa tersebut, badan cuaca Jepang mengatakan beberapa gelombang tsunami kecil mencapai bagian selatan prefektur Okinawa. Mereka kemudian menurunkan level peringatan tsunami sebelumnya.
Badan Seismologi Filipina juga mengeluarkan peringatan bagi warga di wilayah pesisir beberapa provinsi, dan mengimbau mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Taiwan juga mengeluarkan peringatan tsunami, namun melaporkan tidak ada kerusakan akibat peringatan tersebut. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii kemudian mengatakan bahwa risiko gelombang tsunami yang merusak kini sebagian besar telah berlalu.
Kantor berita resmi Taiwan mengatakan gempa tersebut merupakan yang terbesar yang melanda pulau itu sejak 1999, ketika gempa berkekuatan 7,6 menewaskan sekitar 2.400 orang dan menghancurkan atau merusak 50 ribu bangunan dalam salah satu gempa terburuk yang tercatat di Taiwan.
NABIILA AZZAHRA | CHANNEL NEWS ASIA