Penyadapan Obrolan
Sebuah sumber yang mengetahui informasi intelijen AS mengenai serangan yang akan terjadi di Rusia mengatakan bahwa hal itu didasarkan pada penyadapan "obrolan" di antara para militan ISIS-K.
Menentang pernyataan AS, Rusia mengatakan bahwa mereka yakin Ukraina terkait dengan serangan Moskow itu, tanpa memberikan bukti. Kyiv membantah keras pernyataan tersebut.
Akan tetapi, lebih sulit bagi Rusia untuk mengabaikan informasi intelijen dari sekutu diplomatiknya, Iran, dalam serangan tersebut, yang menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas layanan keamanan Rusia. Moskow dan Teheran, yang keduanya berada di bawah sanksi Barat, telah memperdalam kerja sama militer dan kerja sama lainnya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Baik serangan di Kerman maupun di dekat Moskow melibatkan warga negara Tajikistan. ISIS-K telah secara agresif merekrut anggota dari bekas republik Soviet yang miskin, Tajikistan, kata para ahli keamanan.
Sumber-sumber mengatakan bahwa Iran telah mendiskusikan masalah keamanannya dengan Tajikistan. Sebuah sumber diplomatik di Tajikistan mengkonfirmasi bahwa Teheran baru-baru ini telah mendiskusikan dengan Dushanbe mengenai masalah peningkatan keterlibatan etnis Tajik dalam kegiatan militan.
ISIS memiliki kebencian yang sangat besar terhadap Syiah - sekte dominan di Iran dan juga target serangan afiliasinya di Afghanistan. ISIS menganggap mereka sebagai murtad.
Pada 2022, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap sebuah tempat suci Syiah di Iran yang menewaskan 13 orang. Teheran mengidentifikasi penyerang sebagai warga negara Tajik.
Serangan-serangan sebelumnya yang diklaim oleh ISIS termasuk pengeboman kembar pada 2017 yang menargetkan parlemen Iran dan makam pendiri Republik Islam, Ayatollah Ruhollah Khomeini.
REUTERS
Pilihan Editor: Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Perdana Menteri Palestina Bahas Gencatan Senjata di Gaza