Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

image-gnews
Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020. REUTERS/Jim Bourg/Pool
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAmerika Serikat sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, dikenal dengan sistem politiknya yang unik. Salah satu ciri khasnya adalah dominasi hanya dua partai politik utama, yaitu Partai Republik dan Partai Demokrat. 

Mengapa hanya ada dua partai politik dominan di Amerika Serikat? Perlu kembali ke masa lalu dan melihat sejarah pembentukan sistem politik negara ini. Pada awalnya, Amerika Serikat tidak dirancang untuk memiliki sistem politik partai-partai seperti yang dikkenal hari ini.

Setelah kemerdekaan Amerika Serikat dari Inggris pada 1776, sistem politik negara ini awalnya tidak menetapkan adanya partai politik yang terstruktur seperti yang ada sekarang. Namun, seiring berjalannya waktu, perbedaan pendapat antara pendiri negara tentang arah dan kebijakan pemerintahan mulai muncul.

Mengutip US History, disebutkan bahwa dua kelompok utama muncul selama awal pembentukan negara, yaitu Federalis dan Anti-Federalis. Federalis, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Alexander Hamilton dan John Adams, mendukung ide pemerintahan yang kuat dan adopsi Konstitusi Amerika Serikat.

Sementara itu, Anti-Federalis, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Thomas Jefferson dan James Madison, menentang konsep pemerintahan yang terlalu kuat dan memperjuangkan hak-hak individu serta otonomi negara bagian.

Perkembangan Partai Politik di AS

Dari konflik antara Federalis dan Anti-Federalis, terbentuklah dua partai politik utama pertama di Amerika Serikat: Partai Federalis dan Partai Demokrat-Republik. Namun, seiring berjalannya waktu, Partai Federalis secara perlahan-lahan merosot dan akhirnya bubar, meninggalkan Partai Demokrat-Republik sebagai partai politik dominan pada awal abad ke-19.

Pada 1820-an, ketegangan antara kelompok pro dan kontra perbudakan di negara ini memunculkan perpecahan di dalam Partai Demokrat-Republik. Perpecahan ini mengarah pada pembentukan dua partai politik baru: Partai Demokrat, yang mendukung perbudakan, dan Partai Whig, yang menentangnya. Kemudian, pada pertengahan abad ke-19, perpecahan yang lebih besar terjadi ketika Partai Republik yang baru dibentuk, yang berkomitmen untuk mengakhiri perbudakan, menjadi kekuatan politik yang signifikan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dominasi Dua Partai

Berbagai faktor telah berperan dalam memelihara dominasi dua partai politik di Amerika Serikat. Dikutip dari Britannica, faktor-faktor tersebut antara lain:

- Sistem Pemilihan

Sistem pemilihan di Amerika Serikat, terutama sistem pemilihan umum (pemilu presiden dan kongres), telah memberikan keunggulan bagi partai-partai besar. Sistem pemilihan mayoritas sederhana cenderung memihak kepada partai-partai yang lebih besar dan memiliki basis dukungan yang luas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Uang dan Sumber Daya

Partai-partai politik besar, seperti Partai Republik dan Partai Demokrat, memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya finansial dan dukungan politik daripada partai-partai kecil atau independen. Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan kampanye yang lebih besar dan lebih efektif, serta memperluas pengaruh mereka dalam politik Amerika.

- Tradisi Politik

Tradisi politik yang kuat di Amerika Serikat juga telah berkontribusi pada dominasi dua partai politik. Pemilih cenderung memilih berdasarkan afiliasi partai dan terikat pada tradisi politik keluarga atau regional.

Sistem politik Amerika Serikat memiliki berbagai hambatan yang menghambat partai-partai politik alternatif untuk tumbuh dan bersaing secara efektif. Hukum pemilihan yang ketat, akses terhadap pembiayaan kampanye, serta dominasi media oleh partai-partai besar adalah beberapa contoh hambatan-hambatan ini.

Polarisasi Politik di AS

Polarisasi politik yang semakin meningkat di Amerika Serikat juga telah memperkuat dominasi dua partai politik. Pemilih cenderung terbagi antara dua kubu yang berbeda secara ideologis, membuat sulit bagi partai-partai kecil untuk menarik perhatian dan dukungan yang signifikan.

Meskipun sistem politik dua partai telah menjadi ciri khas politik Amerika Serikat selama beberapa abad terakhir, tidak bisa dipungkiri bahwa sistem ini juga memiliki tantangan dan kelemahan. Banyak yang mengkritik sistem ini karena dianggap kurang mewakili spektrum politik yang lebih luas dan membatasi pilihan pemilih.

Namun, menciptakan sistem politik yang lebih inklusif dan beragam bukanlah tugas yang mudah. Perubahan sistem politik yang signifikan memerlukan dukungan luas dan konsensus di antara berbagai pihak yang terlibat, serta perubahan yang mendasar dalam struktur politik dan hukum negara.

Dengan demikian, sementara ada dorongan untuk lebih mengakomodasi partai-partai politik alternatif dan mengurangi polarisasi politik yang merusak, proses menuju perubahan ini akan tetap menjadi tantangan besar bagi politik Amerika Serikat di masa depan.

Pilihyan Editor: Nikki Haley Satu-satunya Pesaing Donald Trump Mundur dari Kandidat Capres Republik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 jam lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

13 jam lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

18 jam lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes pro-Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/David  Swanson
Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?


Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

19 jam lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta, Minggu, 28 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

19 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

21 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza


Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

22 jam lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

22 jam lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

23 jam lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.