TEMPO.CO, Jakarta - Partai Komunis Vietnam telah menerima pengunduran diri Presiden Vo Van Thuong, kata pemerintah pada Rabu 20 Maret 2024.
Dikutip dari Reuters, pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Thuong telah melanggar peraturan partai, dan menambahkan bahwa "kekurangan tersebut berdampak negatif terhadap opini publik, mempengaruhi reputasi Partai, Negara dan dirinya secara pribadi".
Komite Sentral Partai, sebuah badan pengambil keputusan tertinggi di Vietnam yang dikuasai Partai Komunis, menyetujui pengunduran diri Thuong hanya sekitar satu tahun setelah pemilihannya.
Presiden memegang peran seremonial namun merupakan salah satu dari empat posisi politik teratas di negara Asia Tenggara. Panggilan telepon ke kantor kepresidenan pada hari Rabu tidak dijawab.
Cara Partai Komunis Mengambil Keputusan dengan Cepat
1. Penentu pengambilan keputusan
Keputusan Partai Komunis dapat mendahului sidang luar biasa parlemen Vietnam yang dijadwalkan pada hari Kamis, ketika para deputi diharapkan untuk mengkonfirmasi keputusan partai.
Pernyataan pemerintah tersebut tidak merinci kelemahan Thuong, namun perubahan kepemimpinan besar-besaran di negara satu partai tersebut baru-baru ini semuanya dikaitkan dengan kampanye anti-penyuapan yang bersifat "tungku yang menyala-nyala". Hal ini bertujuan untuk memberantas korupsi yang meluas namun juga dicurigai oleh para kritikus sebagai alat pertikaian politik.
2. Segera menunjuk pengganti presiden
Tahun lalu, ketika mantan presiden Nguyen Xuan Phuc mundur setelah partainya menyalahkan dia atas "pelanggaran dan kesalahan" yang dilakukan para pejabat di bawah kekuasaannya, dibutuhkan waktu satu setengah bulan bagi anggota parlemen untuk menunjuk Thuong sebagai penggantinya.
Krisis politik yang terjadi saat ini mungkin dapat diatasi dengan pemilihan presiden baru yang cepat, namun tetap ada risiko bahwa perombakan berulang kali pada para pemimpin puncak akan merugikan sentimen bisnis di negara yang sangat bergantung pada investasi asing.
3. Prioritaskan hubungan baik dengan Amerika Serikat dan China
Investor yang sebagian besar memuji stabilitas politik mungkin tidak akan menerima kepergian dua presiden yang prematur dalam waktu sekitar satu tahun.
Perkembangan terkini menimbulkan pertanyaan tentang "prediktabilitas, keandalan, dan cara kerja internal sistem" yang menjadi dasar keputusan investasi, kata Florian Feyerabend, perwakilan Konrad Adenauer Foundation, sebuah wadah pemikir di Vietnam.
Namun ia mencatat bahwa “sistem politik pemerintahan secara keseluruhan tetap stabil,” dan kebijakan luar negeri Vietnam yang bertujuan menjaga hubungan baik dengan Amerika Serikat dan Tiongkok tidak akan berubah.
REUTERS
Pilihan editor: Pengunduran Diri Presiden Vietnam, Siapa yang Bakal Menggantikannya