TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan Indonesia yang akan datang. Meski demikian, hingga kini Gedung Putih belum memberikan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden atau pilpres 2024 yang berlangsung bulan lalu.
“Kami ucapkan selamat kepada masyarakat Indonesia atas suksesnya pemilu. Presiden menantikan keterlibatan awal dengan pemerintahan baru dan memperkuat kerja sama kita dalam kemitraan strategis,” kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dalam pengarahan di Gedung Putih pada Selasa, 5 Maret 2024 yang dilansir dari VOA.
Kirby mengatakan pemerintah mengikuti dengan cermat penghitungan suara yang sedang berlangsung. Hasilnya menunjukkan bahwa Prabowo memimpin secara signifikan. Dengan hampir 90 persen suara telah dihitung, Prabowo menguasai hampir 59 persen dari lebih dari 150 juta suara pada pemilu 14 Februari.
“Kami telah menjalin kerja sama yang sangat baik dengannya sejak dia menjadi menteri pertahanan, dan jika akhirnya terpilih, maka kami berharap dapat melanjutkan hubungan itu,” kata Kirby.
Hingga tahun 2020, Prabowo dilarang memasuki Amerika Serikat karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Namun sejak dia diangkat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo beberapa kali ke Amerika Serikat diundang oleh pemerintahan Donald Trump dan Joe Biden.
Baca Juga:
Ketika ditanya tentang potensi kemunduran demokrasi di Indonesia, Kirby mengatakan pemerintah tidak akan pernah mundur dari keprihatinan mengenai perlunya hak asasi manusia, hak-hak sipil, dan semua nilai-nilai lembaga demokrasi. Ia menegaskan bahwa Presiden AS Joe Biden sama sekali tidak akan menghindar dari hal tersebut.
Dalam acara Mandiri Investment Forum yang digelar di Jakarta pada Selasa lalu, Prabowo Subiantor mengatakan akan dilantik sebagai presiden RI ke-8 pada 20 Oktober 2024. "Insya Allah, saya akan dilantik (jadi Presiden RI) pada 20 Oktober (2024)," ujar Prabowo.
Prabowo menyatakan ia yakin transisi pemerintahan mendatang akan berjalan mulus. Sebab, dia dan timnya dengan jelas selalu mengakui merupakan bagian dari tim Presiden Joko Widodo yang merupakan Kepala Negara saat ini. "Saya rasa transisi akan sangat mulus karena seperti diketahui dari tiga kandidat (pasangan capres-cawapres), tim saya sangat terbuka menyatakan kami adalah bagian dari tim Jokowi," ujarnnya. "Kami tidak malu."
VOA | REUTERS
Pilihan editor: PBB akan Uji Coba Rute Militer Israel untuk Salurkan Bantuan ke utara Gaza
