TEMPO.CO, Jakarta - Maria Pevchikh, sekutu politikus oposisi Rusia Alexei Navalny, mengungkap kalau mejelang kematiannya Navalny sebenarnya hampir dibebaskan lewat sebuah pertukaran tahanan. Keluarga dan pendukung Navalny menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin membunuh Navalny.
Pevchikh lewat video yang diunggah di YouTube pada Senin, 26 Februari 2024, mengungkap kemungkinan pembebasan Navalny dan dua tahanan warga negara Amerika Serikat di Rusia, yang akan ditukar dengan Vadim Krasikov yakni seorang mantan pembunuh bayaran asal Rusia yang ditahan di sebuah penjara di Jerman. Proses negosiasi ini padahal sudah mencapai tahap akhir menjelang Navalny meninggal.
Navalny, 47 tahun, meninggal di penjara Artik penal pada 16 Februari 2024. Kremlin menyangkal Pemerintah Rusia punya sangkut-paut dengan kematiannya. Dalam akta kematiannya, dinyatakan Navalny meninggal karena sebab alami.
“Alexei Navalny harusnya duduk di sini sekarang. Ini bukan kiasan, ini seharusnya terjadi. Navalny harusnya keluar dari penjara dalam beberapa hari ke depan karena kami sudah mendapatkan keputusan soal pertukarannya,” kata Pevchikh.
Pevchikh mengatakan Presiden Putin pada awal Februari 2024, sudah menawarkan pertukaran Navalny dan dua tahanan warga negara Amerika Serikat dengan Krasikov yang menjalani hukuman penjara seumur hidup di Kota Berlin. Krasikov didakwa melakukan pembunuhan pada seorang pembangkang keturunan Chenchen-Georgia yang berlindung ke Jerman. Kejadian pembunuhan itu terjadi di Taman Tiergarten, Berlin pada 2019.
Dalam sebuah wawancara dengan wartawan asal Amerika Serikat bernama Tucker Carlson, Putin memberikan sinyalemen kalau pada bulan ini dia ingin Krasikov pulang. Pevchikh mengkonfirmasi kalau negosiasi pertukaran tahanan ini sudah mencapai tahap akhir pada 15 Februari sore. Pevchikh curiga kalau Navalny dibunuh sehari kemudian karena Presiden Putin tak bisa mentoleransi pemikiran Navalny akan bebas.
Pevchikh saat ini tinggal di luar Rusia. Dalam videonya, dia tidak mengungkap siapa sumber yang memberikan informasi soal Navalny tersebut atau memberikan bukti atas pernyataannya tersebut.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: UNRWA Ingatkan Gaza Kekurangan Air Bersih dan Sampah Menumpuk
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini