TEMPO.CO, Jakarta - Seperti telah dijanjikan sebelumnya, Amerika Serikat pada Selasa, 20 Februari 2024, kembali memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai perang Israel Hamas, menghalangi tuntutan gencatan senjata kemanusiaan segera.
Tiga belas anggota dewan memberikan suara mendukung rancangan undang-undang yang disusun Aljazair, sementara Inggris abstain. Ini adalah veto AS yang ketiga sejak dimulainya pertempuran pada 7 Oktober.
“Pemungutan suara yang mendukung rancangan resolusi ini merupakan dukungan terhadap hak hidup warga Palestina. Sebaliknya, pemungutan suara yang menentang rancangan resolusi ini menyiratkan dukungan terhadap kekerasan brutal dan hukuman kolektif yang menimpa mereka,” kata Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, kepada dewan sebelum pemungutan suara.
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memberi isyarat pada Sabtu bahwa AS akan memveto rancangan resolusi tersebut karena khawatir akan membahayakan perundingan antara AS, Mesir, Israel dan Qatar yang berupaya menengahi jeda perang dan pembebasan sandera oleh Hamas di Jalur Gaza.
“Tindakan apa pun yang diambil dewan saat ini akan membantu, bukan menghalangi perundingan yang sensitif dan sedang berlangsung ini. Dan kami percaya bahwa resolusi yang ada saat ini, pada kenyataannya, akan berdampak negatif pada perundingan tersebut,” kata Thomas-Greenfield kepada dewan menjelang pemungutan suara.
“Menuntut gencatan senjata segera dan tanpa syarat tanpa kesepakatan yang mengharuskan Hamas melepaskan sandera tidak akan menghasilkan perdamaian yang bertahan lama. Sebaliknya, hal itu bisa memperpanjang pertempuran antara Hamas dan Israel,” katanya.
Namun, Amerika Serikat telah mengusulkan rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata sementara dalam perang Israel Hamas dan menentang serangan darat besar-besaran yang dilakukan sekutunya Israel di Rafah, menurut teks yang dilihat oleh Reuters. Pihaknya disebut berencana memberikan waktu untuk negosiasi dan tidak akan terburu-buru melakukan pemungutan suara.
Hingga saat ini, Washington menolak kata gencatan senjata dalam setiap tindakan PBB terkait perang Israel Hamas, namun teks yang disampaikan AS mencerminkan bahasa yang Presiden Joe Biden gunakan pekan lalu dalam percakapannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Rancangan resolusi AS akan membuat DK PBB “menggarisbawahi dukungannya terhadap gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin, berdasarkan formula pembebasan semua sandera, dan seruan untuk menghilangkan semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar.”
Resolusi yang dirancang Aljazair yang diveto oleh AS tidak mengaitkan gencatan senjata dengan pembebasan sandera. Rancangan ini secara terpisah menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat.
REUTERS
Pilihan Editor: Media Korea Utara Kecam Genosida Israel di Rafah Gaza