TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan mengatakan “sangat prihatin “tentang laporan pengeboman dan potensi invasi darat oleh pasukan Israel” di Kota Rafah di Gaza selatan.
Khan memperingatkan dalam sebuah postingan di X, menyusul serangan gencar Israel di Rafah sejak Senin dini hari waktu setempat, bahwa pengadilan “secara aktif menyelidiki setiap kejahatan yang diduga dilakukan” di Gaza.
"Mereka yang melanggar hukum akan dimintai pertanggungjawaban.”
Mantan politikus Partai Konservatif Inggris itu kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa setengah dari populasi Gaza saat ini berada di sekitar Rafah, “dilaporkan enam kali lipat konsentrasi normalnya.”
“Ketika Anda memiliki populasi yang 60 persennya adalah anak-anak dan perempuan, risiko terhadap warga sipil sangat besar,” katanya.
“Situasi ini adalah salah satu prioritas utama saya. Ini adalah masalah yang sedang kami tangani.”
Postingan Khan di X setelah serangan udara dan laut Israel di Rafah, kota yang merupakan tempat perlindungan terakhir bagi sekitar satu juta warga sipil Palestina. Mereka mengungsi setelah diusir dari rumah mereka di wilayah utara dan tengah Gaza oleh Israel.
Namun, Israel mengklaim bahwa mereka kini memburu empat batalion di Hamas di Rafah, dan memaksa pengusiran warga Palestina dari wilayah itu. Pengeboman Israel di Rafah dalam setengah jam menewaskan sedikitnya 67 orang.
Sebuah video yang viral menunjukkan jasad seorang anak tergantung di dinding dengan kaki yang hancur akibat serangan terakhir Israel di Rafah.
Israel bukan anggota pengadilan ICC yang berbasis di Den Haag dan tidak mengakui yurisdiksinya. Namun, Khan mengatakan pada Oktober bahwa ICC memiliki yurisdiksi atas potensi kejahatan perang yang dilakukan oleh pejuang Palestina Hamas di Israel dan oleh militer Israel di Jalur Gaza.
Israel membantah melakukan kekejaman dalam serangannya di Gaza, yang terjadi setelah serangan lintas batas Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.140 orang dan sekitar 240 orang disandera, menurut penghitungan Israel.
Lebih dari empat bulan kemudian, sebagian besar wilayah padat penduduk di Gaza hancur, dengan 28.340 warga Palestina tewas dan 67.984 luka-luka, menurut pejabat kesehatan Gaza.
Pilihan Editor: ICC Akui Sedang Menyelidiki Kematian Jurnalis akibat Serangan Israel di Gaza
ARAB NEWS