TEMPO.CO, Jakarta - Israel mendesak badan-badan bantuan PBB pada Senin 12 Februari 2024 untuk membantu upayanya mengusir warga sipil Palestina dari zona perang Gaza. Desakan ini menjelang rencana penyisiran darat militer Israel ke Rafah, sebuah kota di selatan Gaza yang berbatasan dengan Mesir.
Lebih dari separuh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa berlindung di Rafah sejak serangan Israel pada 7 Oktober. Banyak dari mereka terkurung di pagar perbatasan dengan Mesir dan tinggal di tenda-tenda darurat setelah diusir militer Israel dari wilayah utara dan tengah Gaza.
“Kami mendesak badan-badan PBB untuk bekerja sama,” kata juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy dalam sebuah pengarahan. “Jangan bilang itu tidak bisa dilakukan. Bekerjalah bersama kami untuk menemukan jalan.”
PBB dengan tegas menolak pengungsian massal secara paksa warga sipil Palestina di Rafah pada Jumat pekan lalu, setelah Israel mulai menyusun rencana evakuasi untuk memungkinkan mereka mengalahkan Hamas di wilayah tersebut.
“Kami sangat khawatir dengan nasib warga sipil di Rafah,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
“Yang jelas adalah masyarakat perlu dilindungi, namun kami juga tidak ingin melihat adanya pengungsian paksa – pengungsian massal secara paksa – yang menurut definisi bertentangan dengan keinginan mereka,” kata Dujarric. “Kami tidak akan mendukung pemindahan paksa dengan cara apa pun, yang bertentangan dengan hukum internasional.”
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB menegaskan kepadatan populasi Rafah yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat hampir mustahil untuk melindungi warga sipil jika terjadi serangan darat.
“Kemacetan di Rafah telah mencapai titik di mana rute-rute normal terhalang oleh tenda-tenda yang didirikan oleh keluarga-keluarga yang mencari tempat datar dan bersih.”
Sementara dalam serangan pada Senin dini hari waktu setempat, tentara Israel memborbardir wilayah pengungsi Palestina di Rafah dengan serangan udara dan laut. Hanya dalam setengah jam, sekitar 64 orang tewas. Sementara jumlah terakhir korban tewas telah mencapai lebih dari 100 orang.
Serangan Israel di Gaza adalah balasan atas serangan kelompok pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober, menewaskan 1.140 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.
Sebagai pembalasan, Israel melancarkan serangan militer ke Gaza yang menurut otoritas kesehatan telah menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina dan ribuan mayat lainnya dikhawatirkan hilang di tengah reruntuhan.
Pilihan Editor: Israel Serang Rafah, Ratusan Warga Palestina Dilaporkan Tewas
REUTERS | AL ARABIYA