Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menlu Arab Saudi: Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Pengakuan Negara Palestina

image-gnews
Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. REUTERS
Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa pengakuan negara Palestina. Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah wawancara yang tayang pada Ahad, 21 Januari 2024.

Dalam wawancara yang awalnya direkam di sela-sela World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss pekan lalu, menteri tersebut ditanya apakah tidak akan ada hubungan normal antara Saudi dan Israel tanpa jalan menuju negara Palestina. Dia kemudian mengiakan hal tersebut.

“Itulah satu-satunya cara kami mendapatkan manfaatnya,” katanya, berbicara soal hubungan dengan Israel. “Jadi, ya, karena kita memerlukan stabilitas dan hanya stabilitas yang bisa dicapai melalui penyelesaian masalah Palestina.”

Faisal mengatakan deeskalasi konflik dan menghentikan kematian warga sipil di Gaza menjadi fokus utama Arab Saudi. “Apa yang kami lihat adalah Israel menghancurkan Gaza, penduduk sipil di Gaza,” katanya. “Ini sama sekali tidak perlu, sama sekali tidak dapat diterima dan harus dihentikan.”

Serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 25.105 orang dan membuat 62.681 lainnya luka-luka di Gaza sejak 7 Oktober, menurut angka otoritas kesehatan Gaza. Sementara serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober menewaskan sekitar 1.139 warga di Israel.

Terpisah, dalam sebuah panel di WEF, Faisal mengatakan bahwa “perdamaian di kawasan termasuk perdamaian untuk Israel”. Dia mengatakan Arab Saudi “pasti” akan mengakui Israel sebagai bagian dari kesepakatan politik yang lebih besar.

“Tetapi hal itu hanya bisa terjadi melalui perdamaian bagi Palestina, melalui negara Palestina,” katanya.

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat Putri Reema binti Bandar Al-Saud mengatakan Saudi tidak bisa melanjutkan pembicaraan untuk mengakui Israel hingga ada gencatan senjata di Gaza.

“Saya pikir hal yang paling penting untuk disadari adalah (Kerajaan Saudi) belum menempatkan normalisasi sebagai inti kebijakannya,” kata duta besar Reema pada panel WEF Kamis lalu. “Kerajaan menempatkan perdamaian dan kemakmuran sebagai inti kebijakannya.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, posisi Arab Saudi sudah cukup jelas dalam hal ini. “Selama terjadi kekerasan di lapangan dan pembunuhan masih berlanjut, kita tidak dapat berbicara tentang ‘hari berikutnya’,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama di WEF, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel akan menjadi elemen kunci untuk mengakhiri peperangan di Gaza dan membawa perubahan bagi seluruh Timur Tengah.

“Kondisi ini masih rumit, rapuh, dan akan memakan waktu lama, namun menurut saya ini sebenarnya merupakan peluang untuk bergerak maju di dunia dan kawasan menuju masa depan yang lebih baik,” kata Herzog, seperti dikutip oleh AP.

Arab Saudi sebelumnya tidak pernah mengakui Israel secara resmi. Kerajaan tersebut tidak menandatangani Perjanjian Abraham pada 13 Agustus 2020, berbeda dengan negara-negara tetangganya di Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain. 

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Uni Emirat Arab dan Bahrain mengakui kedaulatan Israel, sehingga memungkinkan terjalinnya hubungan diplomatik penuh.

Pilihan Editor: Amerika Serikat Serang Houthi, Arab Saudi Waswas Ketegangan Bakal Meluas

AL ARABIYA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

20 menit lalu

Gal Gadot sebagai Rachel Stone dalam film Heart of Stone. Dok. Netflix
39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.


Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

1 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, selama perjalanan selama seminggu yang bertujuan meredakan ketegangan di Timur Tengah, di Hotel David Kempinski, di Tel Aviv, Israel, 9 Januari 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein/Poo
Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.


Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

4 jam lalu

Ratusan umat muslim melakukan tawaf di kabah pada hari-hari terakhir ibadah haji di Masjidil Haram di kota suci Mekah, Arab Saudi 10 Juli 2022. Jemaah haji dari luar negeri kembali untuk haji setelah dua tahun terganggu akibat pandemi COVID-19. REUTERS/Mohammed Salem
Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.


Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

13 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.


PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

19 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut


Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

19 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.


Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

19 jam lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat ditemui usai melaksanakan Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. TEMPO/Adinda Jasmine
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.


Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

22 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah


Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

22 jam lalu

Umat Islam melakukan umrah di Masjidil Haram pada malam Ramadan ke-29 di kota suci Mekah, Arab Saudi, 7 April 2024. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/File Photo
Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.


Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Polisi berjaga di dekat perkemahan pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di halaman Universitas Columbia, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 30 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina