TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa tidak ada niat untuk mengusir warga Palestina dari Gaza. Netanyahu berasalan bahwa pihaknya menyerang Gaza untuk membasmi kelompok Hamas.
"Israel tidak memiliki niat untuk menguasai Gaza secara permanen atau mengusir penduduknya. Tujuan kami adalah membersihkan Gaza dari teroris Hamas dan membebaskan tawanan kami. Setelah berhasil, Gaza akan didemiliterisasi dan dideradikalisasi, dengan harapan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Israel dan Palestina," kata Netanyahu, dikutip dari Times of Israel
Namun, anggota senior Partai Likud, Danny Danon, menyebut bahwa Netanyahu awalnya tertarik dengan gagasan "mengusir" warga Palestina dari Gaza, dengan ide pindah sukarela.
"Perdana menteri memberi tahu kami dua minggu lalu bahwa itu adalah ide yang bagus, tetapi tantangannya adalah menemukan negara-negara yang bersedia menerima warga Gaza." kata Danon.
Kemudian, Netanyahu berubah pikiran tentang ide emigrasi sukarela bagi warga Gaza, yang diyakini Danon karena tekanan dari Amerika Serikat.
"Namun, beberapa hari ini, karena tekanan dari beberapa negara, dia menegaskan bahwa itu bukan wewenang pemerintah dan Israel tidak mempromosikannya," kata Danon.
Kantor perdana menteri Israel menolak berkomentar tentang pernyataan Danon. Selama konferensi pers di Tel Aviv, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Blinken, menyatakan bahwa warga Palestina tidak boleh dipaksa untuk meninggalkan Gaza, dan Netanyahu menambahkan bahwa itu bukan kebijakan pemerintah Israel.
EURONEWS | TIMES OF ISRAEL
Pilihan editor: Menhan Israel Walk Out dari Rapat Kabinet Keamanan, Bertengkar dengan Netanyahu?