TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah anggota Kongres Amerika Serikat memprotes serangan tanpa izin militer AS terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
Pada Jumat pagi 12 Januari 2024, militer AS dan Inggris melancarkan serangan militer terhadap sasaran-sasaran di Yaman yang dikuasai Houthi.
Serangan ini adalah yang pertama kalinya dilakukan AS terhadap Houthi sejak serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah dimulai pada November. Mereka menargetkan beberapa lokasi dengan jet tempur dan Tomahawk yang ditembakkan dari kapal Angkatan Laut AS.
Namun, serangan militer ini digelar pemerintahan Presiden Joe Biden tanpa meminta izin parlemen AS terlebih dulu. Padahal, izin dari Kongres menjadi syarat bagi setiap operasi militer AS di negara lain berdasarkan Konstitusi.
“Presiden (Biden) perlu datang ke Kongres sebelum melancarkan serangan terhadap Houthi di Yaman dan melibatkan kita dalam konflik Timur Tengah lainnya. Itu adalah Pasal I Konstitusi. Saya akan membela Konstitusi terlepas dari apakah Presidennya dari Partai Demokrat atau Republik,” kata Ro Khanna, anggota Kongres Demokrat dari California.
Protes serupa juga dilancarkan Val Hoyle anggota Kongres AS dari Partai Demokrat asal Oregon.
"Serangan udara ini tidak diizinkan oleh Kongres. Konstitusinya jelas: Kongres memiliki wewenang tunggal untuk mengizinkan keterlibatan militer dalam konflik luar negeri. Setiap presiden harus terlebih dahulu datang ke Kongres dan meminta izin militer, apa pun partainya."
Pesawat Typhoon RAF lepas landas untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS dari RAF Akrotiri untuk melakukan serangan udara terhadap milisi Houthi yang didukung Iran yang telah menargetkan pelayaran internasional di Laut Merah, di Siprus, 12 Januari 2024. Amerika Serikat dan Inggris telah mulai melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Houthi di Yaman. UK MOD/Handout via REUTERS
Sementara Jason Crow anggota Kongres Demokrat dari Colorado menegaskan tidak akan mendukung AS terseret dalam perang yang lebih luas.
Adapun Mark Pocan anggota Kongres Demokrat dari Wisconsin mengatakan AS tidak bisa mengambil risiko terlibat dalam konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun tanpa izin Kongres. “Gedung Putih harus bekerja sama dengan Kongres sebelum melanjutkan serangan udara di Yaman.”
Kendati demikian dukungan terhadap Biden, kandidat capres AS 2024 dari Partai Demokrat, justru datang dari rivalnya Partai Republik.
Senator Roger Wicker dari Mississippi mengatakan bahwa serangan ini sudah tertunda selama dua bulan, namun ini adalah langkah awal yang baik untuk memulihkan pencegahan di Laut Merah.
“Penting bagi kami untuk mengikuti tindakan ini melalui konsultasi erat dengan mitra kami di Saudi untuk memastikan mereka mendukung kami seiring dengan berkembangnya situasi.”
Dia menambahkan: "Sudah waktunya untuk membuang pembicaraan kosong tentang 'resolusi bersama' dan 'satuan tugas maritim'. Serangan ini harus menjadi peringatan bagi Houthi dan proksi Iran lainnya bahwa mereka akan menderita konsekuensi bencana akibat eskalasi di wilayah tersebut.”
Kelompok Houthi telah melakukan semakin banyak serangan terhadap rute laut internasional utama di Laut Merah sejak perang Gaza meletus dan serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober.
Pemberontak Houthi mengatakan mereka bertindak sebagai respons terhadap genosida Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, dan telah meluncurkan serangkaian drone dan rudal ke arah Israel.
Pilihan Editor: Konflik Israel-Hamas Meluas, Biden: Kami Tak Segan Serang Houthi di Yaman
REUTERS