TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Selasa meminta maaf karena berkomentar negatif terhadap anggota parlemen transgender, sehingga memicu kritik dari kelompok hak asasi manusia, Selasa, 9 Januari 2024.
Lopez Obrador pada akhir pekan bertemu dengan Salma Luevano, salah satu transgender pertama yang menjadi anggota parlemen federal, namun sehari kemudian menyebut dia sebagai "pria berpakaian seperti wanita" ketika ditanya mengapa dia menyapa Luevano di acara publik dengan ciuman di pipi.
"Saya ingin... menyampaikan permintaan maaf kepada rekan kerja yang mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan," kata presiden dalam konferensi pers harian menyusul reaksi keras atas komentarnya di media sosial.
Berbagai anggota komunitas LGBT+ di negara tersebut menyatakan solidaritasnya terhadap Luevano, yang merupakan anggota partai Morena pimpinan Lopez Obrador, dan menuntut permintaan maaf publik dari presiden.
“Hari ini, Presiden Lopez Obrador menyampaikan permintaan maaf karena telah melakukan kesalahan terhadap saya,” tulis anggota parlemen tersebut di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Pernyataan ini sangat penting, karena ini memperlihatkan perjuangan yang telah memakan waktu puluhan tahun. Saya seorang perempuan… dan itu tidak perlu didiskusikan,” kata Luevano.
REUTERS
Pilihan Editor Blinken Desak Israel Membuat 'Pilihan Sulit': Mengakui Palestina Merdeka