TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024 di Gedung Merdeka, Bandung pada Senin, 8 Januari 2024, memastikan Kementerian Luar Negeri RI akan menjaga netralitas pada Pemilu 2024. Dia juga berpesan agar para diplomat di Kementerian Luar Negeri RI bekerja sepenuh hati terlepas siapa presiden terpilih selanjutnya.
“Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri akan menjaga netralitas, siap berkontribusi mensukseskan Pemilu 2024 yang jujur dan adil,” katanya. “Saya yakin seluruh diplomat Indonesia senantiasa menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.”
Pada PPTM terakhir di bawah masa jabatan Presiden RI Joko Widodo, Retno mengucapkan terima kasih atas kerja sama para negara sahabat, organisasi internasional, mitra BUMN dan swasta, tokoh masyarakat, civitas akademika, organisasi sipil, dan seluruh masyarakat dalam mendukung diplomasi Indonesia.
“Apresiasi dan penghargaan tinggi juga kami tujukan kepada DPR RI, khususnya Komisi I, atas dukungan dan kerja sama yang baik. Tidak lupa, ucapan terima kasih yang sangat tinggi juga kami sampaikan kepada rekan-rekan media,” ujarnya di hadapan awak media, staf di Kementerian Luar Negeri, Wamenlu Pahala Mansury, sejumlah duta besar, staf dari pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah Kota Bandung.
Catatan Kementerian Luar Negeri RI menyebut ada lebih dari 20 ribu personel penjaga perdamaian atau peacekeepers telah dikirim ke 13 misi pemeliharaan perdamaian PBB. Indonesia pun menjadi kontributor terbesar peacekeepers nomor enam di dunia pada akhir November 2023.
Retno lantas memanjatkan doa bagi para peacekeepers Indonesia yang gugur saat menjalankan tugas. “Kami menghormati Anda, masing-masing dari Anda, dan kami selamanya berterima kasih atas jasa dan pengorbanan akhir Anda,” katanya.
Retno yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Belanda ini, berterima kasih kepada rekan-rekannya di Kementerian Luar Negeri RI yang disebut telah banyak membantu dia menavigasi diplomasi Indonesia selama sembilan tahun terakhir.
“Siapa pun yang akan memimpin Indonesia nanti, saya harap teman-teman terus bekerja sepenuh hati, mengabdi, senantiasa menjadi diplomat yang bermartabat, menjalankan profesionalisme yang tinggi dan terus menebarkan energi positif dan kebajikan,” ujarnya.
Menurutnya, “Spirit Bandung” akan terus memberikan ruh bagi politik luar negeri Indonesia. “Politik luar negeri bebas aktif adalah napas dan tiang kita. Siapa pun yang akan memimpin Indonesia nanti, saya yakin tidak akan meninggalkannya,” kata Retno.
Pilihan Editor: ICC Dikritik Lamban Adili Israel atas Kejahatan Perang di Gaza