TEMPO.CO, Jakarta - Israel telah menjatuhkan 65.000 ton bahan peledak dan rudal di Gaza dalam tiga bulan, yang melebihi dan lebih kuat dari tiga bom nuklir yang dijatuhkan AS di kota Hiroshima, Jepang, ungkap sebuah laporan oleh Kantor Media Pemerintah Gaza.
Secara lebih rinci, laporan tersebut mengatakan bahwa “pesawat pendudukan menjatuhkan lebih dari 45.000 rudal dan bom raksasa, beberapa di antaranya berbobot dua ribu pon bahan peledak, selama perang genosida komprehensif di Jalur Gaza, dengan sengaja menargetkan seluruh wilayah pemukiman.”
Penargetan yang disengaja terhadap warga sipil dibuktikan lebih lanjut dengan penggunaan "bom bodoh" oleh pendudukan; yaitu bom yang tidak tepat dan tidak terarah.
Selain itu, pendudukan menggunakan setidaknya sembilan jenis rudal yang dilarang secara internasional di Jalur Gaza, termasuk penggunaan fosfor putih secara berulang-ulang yang telah dikritik dan dikutuk secara intensif.
Meskipun terjadi genosida yang mengerikan di Gaza, mereka gagal mencapai “tujuan” untuk menghancurkan Perlawanan Palestina.
Koresponden Al Mayadeen di Gaza melaporkan bahwa Kelompok Perlawanan terlibat dalam konfrontasi intens dengan pasukan pendudukan, yang berusaha untuk maju di berbagai lini di Jalur Gaza, khususnya di wilayah tengah dan selatan, dan laporan yang dikonfirmasi mengenai ledakan terdengar di berbagai wilayah kegubernuran tengah Jalur Gaza.
Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, telah mengkonfirmasi penghancuran tank Merkava Israel di timur al-Maghazi di Jalur Gaza tengah. Selain itu, pejuang Perlawanan berhasil meledakkan alat peledak yang menargetkan pasukan pendudukan Israel yang ditempatkan di sebuah rumah di utara kamp Nuseirat di tengah Jalur Gaza.
Demikian pula, Al Qassam menargetkan kumpulan kendaraan pendudukan dan tentara di kamp pengungsi al-Bureij di pusat Jalur Gaza dengan mortir kaliber berat. Mereka juga berhasil meledakkan alat anti-personel di dalam pasukan Israel yang ditempatkan di dalam sebuah bangunan di kawasan al-Mughraqa di tengah Jalur Gaza. Lebih lanjut, mereka mengkonfirmasi penghancuran pasukan yang berkumpul di daerah yang sama dengan mortir, menurut media militer Brigade Al Qassam.
AL MAYADEEN
Pilihan Editor: PBB: Hampir 25 Juta Orang di Sudan Butuh Bantuan Kemanusiaan