TEMPO.CO, Jakarta - Rusia membalas serangan udara Ukraina ke wilayahnya dengan rudal dan drone ke Kota Kharkiv, Sabtu malam sampai Minggu dini hari, 31 Desember 2023.
Dalam gelombang pertama serangan Rusia, setidaknya enam rudal menghantam Kharkiv, kata gubernur regional Oleh Syniehubov pada hari Minggu, melukai 28 orang dan menghantam bangunan tempat tinggal, hotel dan fasilitas medis.
Sebelumnya, para pejabat Ukraina mengatakan bahwa dua anak laki-laki berusia 14 dan 16 tahun serta seorang penasihat keamanan untuk tim jurnalis Jerman termasuk di antara mereka yang terluka di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
Menjelang tengah malam, sebagai bagian dari pemboman yang lebih luas terhadap Ukraina yang juga menargetkan Kyiv, beberapa gelombang drone Rusia menghantam bangunan tempat tinggal di pusat kota Kharkiv, menyebabkan kebakaran, kata wali kota tersebut.
"Menjelang Tahun Baru, Rusia ingin mengintimidasi kota kami, tapi kami tidak takut - kami tidak bisa dipecahkan dan tak terkalahkan!" kata Walikota Ihor Terekhov.
Gambar dari Kharkiv menunjukkan bangunan rusak parah, termasuk sebuah hotel dengan banyak jendela pecah.
Angkatan udara Ukraina mengatakan militer telah menembak jatuh 21 dari 49 drone yang diluncurkan semalam oleh Rusia. Sebagian besar ditujukan ke garis depan dan sebagian wilayah Kharkiv, Kherson, Mykolaiv dan Zaporizhzhia, katanya.
Dalam serangan terpisah, tiga orang tewas ketika pasukan Rusia menembaki sebuah desa di wilayah Kharkiv dekat garis depan, kata Syniehubov.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah apa yang disebut Moskow sebagai serangan udara Ukraina yang “tanpa pandang bulu” terhadap kota Belgorod, dekat Kharkiv dan di utara perbatasan Ukraina, yang menewaskan sedikitnya 22 orang.
Surat kabar Rusia Kommersant mengutip sumber di Komite Investigasi Rusia yang mengatakan bahwa Ukraina melancarkan serangannya ke Belgorod dari beberapa peluncur roket di wilayah Kharkiv.
Kedua belah pihak telah meningkatkan serangan pada minggu terakhir tahun 2023, dengan Rusia menewaskan sedikitnya 31 warga sipil dalam serangan udara terbesarnya dalam perang 22 bulan di Ukraina pada hari Jumat.
Presiden AS Joe Biden, ketika ditanya apakah dia akan berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah serangan terbaru Rusia di Ukraina, mengatakan: "Saya berbicara dengannya secara teratur."
REUTERS
Pilihan Editor Hizbullah Memaksa Hampir Seperempat Juta Warga Israel Mengungsi