TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengembalikan jenazah 80 warga Palestina yang tewas dalam perang Israel Hamas di Gaza, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu, 27 Desember 2023.
Israel mengatakan pihaknya mengembalikan jenazah tersebut setelah memastikan bahwa mereka bukan sandera Israel yang ditawan oleh Hamas pada 7 Oktober.
Kementerian mengatakan jenazah-jenazah tersebut dikuburkan dan pihak berwenang mencatat rinciannya untuk membantu identifikasi selanjutnya. Pihak berwenang Gaza berusaha mencari tahu kapan dan di mana orang-orang tersebut dibunuh dan siapa mereka.
Pemerintah Israel mengatakan tujuan serangannya di Gaza adalah untuk menghancurkan Hamas meskipun ada seruan global untuk melakukan gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung 11 minggu tersebut. Militan Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang pada 7 Oktober, hari paling mematikan dalam sejarah Israel.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa selama perang, jenazah telah diangkut ke Israel "untuk prosedur identifikasi sebagai bagian dari upaya kami untuk menemukan para sandera dan orang hilang".
“Kesulitan dalam mengidentifikasi mereka yang dibunuh membuat jenazah tersebut perlu dipindahkan ke Israel untuk identifikasi forensik,” dan hal ini sejalan dengan “analisis rutin yang sesuai dengan standar forensik yang diterima secara internasional” untuk mengesampingkan identifikasi mereka sebagai sandera Israel, kata juru bicara tersebut.
Kementerian Kesehatan mengatakan jenazah tersebut diserahkan oleh Israel melalui penyeberangan perbatasan Kerem Shalom. Menurut Wakaf Islam, atau kementerian agama, jenazah-jenazah tersebut dikumpulkan dari bagian utara Jalur Gaza.
Jarang sekali jenazah yang dikembalikan dalam jumlah besar.
Mereka dimakamkan pada Selasa di selokan panjang di pemakaman Rafah di selatan wilayah kantong tersebut.
“Foto diambil untuk mengidentifikasi mereka nanti,” kata perwakilan Wakaf Islam Gaza.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 21.000 orang telah tewas dalam serangan Israel, dan ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan. Hampir seluruh penduduk di wilayah kantong yang berjumlah 2,3 juta jiwa itu telah terusir dari rumah mereka, berkali-kali.
Israel mengatakan mereka melakukan apa yang mereka bisa untuk melindungi warga sipil, dan menyalahkan Hamas karena membahayakan mereka dengan beroperasi di antara mereka, namun hal ini dibantah oleh Hamas.
REUTERS
Pilihan Editor: Indonesia Bersiap Menyerahkan Keketuaan ASEAN kepada Laos