TEMPO.CO, Jakarta - Israel telah menghabiskan biaya tak kurang dari 65 miliar shekel atau Rp277,67 triliun untuk membiayai perangnya melawan Hamas di jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Pengeluaran terbesar adalah untuk belanja senjata, demikian dilaporkan lapor surat kabar Yediot Ahronoth, Senin, 25 Desember 2023. Senjata-senjata tersebut dipasok oleh Amerika Serikat, yang sejauh ini telah mengirimkan 230 pesawat kargo dan 20 kapal.
Bantuan militer AS mencakup peluru artileri, kendaraan lapis baja, dan peralatan tempur yang diperlukan oleh tentara Israel.
Surat kabar tersebut, mengutip seorang pejabat Kementerian Pertahanan, yang mengatakan bahwa tentara Israel telah menggunakan sebagian besar amunisi dari gudang -gudang persenjataannya pada awal perang.
“Namun, Israel berhasil mengisi kembali gudang-gudangnya sebagai persiapan menghadapi kemungkinan perang skala besar dengan kelompok Hizbullah Lebanon,” kata surat kabar tersebut.
Setidaknya 489 tentara Israel tewas dalam perang dengan para pejuang Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menurut angka militer Israel.
Israel memborbardir Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Serangan Israel itu telah menewaskan sedikitnya 20.424 warga Palestina yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 54.036 orang.
Sementara itu, sekitar 1.200 warga Israel tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel juga telah menghancurkan Gaza dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut dalam kondisi kekurangan makanan dan air bersih.
ANADOLU | ANTARA
Pilihan Editor Adegan Kelahiran Yesus Didampingi 2 Ibu Sulut Kemarahan di Italia, Ini Sebabnya