TEMPO.CO, Jakarta - Brigade Al Qassam merilis cuplikan sinematik dari proses produksi senapan sniper anti-material "Ghoul", pada Rabu, 20 Desember 2023. Rekaman itu menghebohkan internet, ketika para pendukung Perlawanan Palestina yang antusias mengunjungi ruang produksi sayap militer Hamas.
Meskipun banyak yang tidak diketahui mengenai ruang produksi ini, media militer telah mengungkap beberapa proses produksi dalam rekaman yang dirilis sejak 7 Oktober, sebagai bagian dari perang psikologis yang menargetkan musuh Israel.
Fasilitas tersebut bertanggung jawab untuk memproduksi senjata, mulai dari senjata api kecil hingga roket artileri jarak jauh yang dapat mencapai sasaran sejauh 250 km.
Menariknya, ini adalah pertama kalinya Brigade mengungkapkan, secara rinci, proses produksi senapan Ghoul, yang dinamai untuk menghormati syahid Insinyur Adnan Al Ghoul, seorang pejabat senior al Qassam yang dibunuh oleh "Israel" pada 2004.
Membungkam kritik
Faktanya, senapan sniper Ghoul pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014, selama invasi Israel yang gagal di Jalur Gaza. Media Barat memberikan perhatian khusus pada senjata api tersebut, yang menyoroti lompatan besar dalam kemampuan produksi Perlawanan.
Pada saat itu, media seperti The Washington Post yang berbasis di AS memimpin kampanye media, dengan secara keliru mengklaim bahwa Perlawanan Palestina tidak memiliki pengetahuan atau keahlian untuk memproduksi senjata semacam itu. WP menerbitkan sebuah artikel, pada bulan Agustus 2014, yang menyatakan bahwa Ghoul sebenarnya adalah senapan sniper anti-material Steyr HS.50 buatan Austria.
Meskipun kedua senapan tersebut sangat mirip, karena Ghoul adalah senapan rekayasa terbalik, artikel tersebut tidak memberikan bukti yang dapat dipercaya bahwa Brigade Al Qassam tidak memproduksi senapan anti-material versi mereka sendiri.
“Klaim Hamas yang memproduksi senapan ini di dalam negeri benar-benar salah – dari apa yang terlihat di video, jelas itu adalah senapan Steyr HS.50 buatan Austria,” kata Charles Lister kepada WP pada saat itu. Propagandis Barat mengatakan bahwa Hamas mungkin membeli senapan tersebut dari pasar gelap, mencoba meremehkan kemampuan rekayasa faksi Perlawanan Palestina.
“Meskipun Brigade Qassam mungkin bisa meningkatkan moral internal mereka dengan mengklaim hal-hal seperti ini, kepalsuan yang jelas terlihat oleh para ahli menunjukkan adanya tingkat keputusasaan di pihak Hamas,” kata Lister kepada WP.
Lebih dari sembilan tahun setelah pernyataan “ahli” Lister, Brigade Al Qassam merilis rekaman berjudul, “Kami akan terus membunuh tentara Anda dengan sniper yang diproduksi secara lokal,” untuk menghilangkan semua keraguan dan membungkam para kritikus.