TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres menyesalkan langkah Dewan Keamanan PBB dalam tiga hari berturut-turut kembali menunda pemungutan suara mengenai resolusi untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza yang sedang diserang Isral.
Guterres mengatakan dalam sebuah postingan di X, bahwa “Pertempuran sengit, kekurangan listrik, terbatasnya bahan bakar dan gangguan telekomunikasi” telah “sangat” membatasi upaya PBB “untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa kepada warga Palestina di Gaza”.
“Kondisi yang memungkinkan terjadinya operasi kemanusiaan skala besar perlu segera dibangun kembali,” ia menegaskan.
Dewan Keamanan PBB pada Kamis 21 Desember 2023 akan mencoba sekali lagi untuk mengeluarkan resolusi yang menyerukan penghentian pertempuran antara Israel dan Hamas, setelah upaya sebelumnya untuk mendapatkan dukungan Washington gagal.
Perselisihan diplomatik di markas besar PBB di Manhattan – yang menyebabkan pemungutan suara ditunda lagi pada Rabu – terjadi di tengah memburuknya kondisi di Gaza dan meningkatnya jumlah korban jiwa Palestina di Gaza.
Uni Emirat Arab mensponsori rancangan resolusi konflik yang telah dipermudah untuk mencapai kompromi.
Resolusi ini menyerukan penghentian segera permusuhan untuk memungkinkan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan, dan untuk mengambil langkah-langkah mendesak menuju penghentian permusuhan yang berkelanjutan.
Negara-negara “melakukan diplomasi tingkat tertinggi untuk mencapai kesepakatan yang berdampak di lapangan. Diplomasi membutuhkan waktu,” kata Duta Besar UEA untuk PBB Lana Zaki Nusseibeh.
"Jika hal ini gagal, maka kami akan terus berusaha... Ada terlalu banyak penderitaan di lapangan sehingga dewan tidak bisa terus gagal dalam hal ini."
Anggota dewan yang beranggotakan 15 orang telah bergulat selama berhari-hari untuk menemukan titik temu mengenai resolusi tersebut, namun pemungutan suara tersebut ditunda beberapa kali sejak Senin.
Pilihan Editor: Sekjen PBB Tegaskan Tidak Akan Menyerah Upayakan Gencatan Senjata di Gaza
AL JAZEERA | CNA