10 Anggota Parlemen Paling Berpengaruh Minta Inggris Serukan Gencatan Senjata di Gaza

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 10 anggota parlemen paling berpengaruh di Inggris dari Partai Konservatif menyerukan agar Pemerintah Inggris segera mendukung gencatan senjata di Gaza karena Israel telah melakukan kebrutalan di Gaza. Partai Konservatif adalah partai berkuasa di Inggris.

Ke-10 anggota parlemen Inggris berpengaruh itu di antaranya Kit Malthouse, George Eustice, David Jones dan David Cameron yang menyebut tuntutan gencatan senjata segera belum kunjung mendapat jawaban. Dalam pernyataan bersama, ke-10 anggota parlemen paling berpengaruh di Inggris itu menyatakan tindakan – tindakan Israel di Gaza tampaknya tidak secara proporsional ditargetkan (serangannya membabi-buta). Sebab ada ribuan warga sipil yang tewas dan luka-luka serta hamper dua juta orang terpaksa kehilangan tempat tinggal.

“Jumlah perempuan dan anak-anak yang tewas sungguh mengejutkan,” demikian pernyataan bersama ke-10 anggota parlemen itu.  

Salah satu anggota parlemen Inggris, Flick Drummond dalam wawancara dengan Times Radio menyatakan pihaknya menemukan dalam jumlah besar orang-orang tak bersalah, yang sebagian besar anak-anak – menderita dan terus menderita sekarang ini karena juga sudah dalam tahap kelaparan.

Sejak awal Israel memborbardir dan menyerang Gaza, negara-negara Barat terus-menerus memberikan dukungan pada tindakan-tindakan Negeri Bintang Daud tersebut dan mencari pembenaran atas nama hak untuk membela diri.

Semakin banyak rekaman video dan foto kekejaman yang dilakukan Israel yang dipublikasi ke dunia lewat media sosial, pemberitaan, foto jurnalistik, unjuk rasa dan perbedaan pendapat dikalangan internal pemerintah untuk menekan agar dilakukan gencatan senjata dalam beberapa pekan ini.

Pada Minggu, 17 Desember 2023m Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menyerukan sebuah gencatan senjata yang berkesinambungan di Gaza karena sudah terlalu banyak warga sipil yang terbunuh. Bukan hanya itu, Cameron juga mendesak Tel Aviv agar berbuat lebih banyak dalam membedakan mana teroris dan warga sipil.  

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan Editor: Rusia Hitung-hitung Kerugian Ukraina dalam Perang

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini