TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan PBB mengundur pemungutan suara untuk rancangan (draft) resolusi yang menyerukan penghentian permusuhan dan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza. Pemungutan suara yang tadinya dijadwalkan pada Senin malam, 18 Desember 2023, diundur menjadi Selasa, 19 Desember 2023 waktu New York, Amerika Serikat.
Menurut sumber-sumber PBB yang diperoleh kantor berita Anadolu, negara-negara anggota belum mencapai kesepakatan mengenai rancangan resolusi tersebut. Naskah yang dirancang oleh Uni Emirat Arab (UEA), menegaskan kembali bahwa semua pihak yang berkonflik harus mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional. Di dalamnya juga terdapat permintaan agar mekanisme pemantauan PBB dikerahkan secepatnya.
Naskan tersebut juga menyerukan pembebasan semua sandera “segera dan tanpa syarat”, mengutuk semua pelanggaran hukum kemanusiaan internasional, termasuk serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil. Beberapa sumber diplomat mengatakan kepada Associated Press, negosiasi sedang dilakukan untuk membuat Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, abstain atau memberikan suara “ya” pada resolusi tersebut.
Sebelumnya, Amerika Serikat memveto resolusi Dewan Keamanan pada 8 Desember 2023 yang didukung hampir semua anggota dewan dan puluhan negara lain yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza. Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang kemudian mengadopsi resolusi serupa pada 12 Desember 2023 dengan suara 153-10, dengan 23 abstain.
Resolusi Dewan Keamanan memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari lima anggota tetap yaitu Amerika Serikat, Prancis, Cina, Inggris, atau Rusia. Rancangan resolusi yang sedang dipertimbangkan oleh Dewan Keamanan PBB itu mengakui bahwa warga sipil di Gaza tidak memiliki akses terhadap makanan, air, sanitasi, listrik, telekomunikasi dan layanan medis yang “penting untuk kelangsungan hidup mereka”. Organisasi non-pemerintah Human Rights Watch (HRW) pada Senin, 18 Desember 2023, menuding Israel membiarkan warga sipil Gaza kelaparan sebagai metode perang.
Sedikitnya 19.453 warga Palestina terbunuh di Gaza oleh serangan Israel, yang berjanji membasmi kelompok militan Palestina Hamas atas penyerbuannya yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menyandera kurang lebih 240 lainnya pada 7 Oktober 2023.
ANADOLU | AP
Pilihan Editor: Tokyo Tower Diterangi Warna Bendera ASEAN
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini